Inilah Masjid Pertama di Sanggau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tapal Batas

Inilah Masjid Pertama di Sanggau

Kurnia Yustiana - detikTravel
Senin, 31 Jul 2017 17:50 WIB
Foto: Masjid Jami Sultan Ayub di Sanggau, Kalimantan Barat (Rachman Haryanto/detikTravel)
Sanggau - Masjid Jami Sultan Ayub disebut-sebut sebagai masjid pertama di Sanggau, Kalbar. Walaupun sudah lebih dari seabad, masjid ini sekarang masih berdiri kokoh.

Tim Tapal Batas detikcom mengunjungi Masjid Jami Sultan Ayub dua minggu silam. Masjid Jami Sultan Ayub berada di kawasan wisata budaya Kabana, Kecamatan Tanjung Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Kami tiba di Masjid Jami Sultan Ayub menjelang sore. Dari depan terlihat masjid didominasi warna kuning dan hijau, mulai dari bangunan utama hingga menaranya. Di atas pintu depan masjid tertulis kalau pembangunannya sekitar tahun 1825-1828, pada masa pemerintahan Sultan Ayub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid dibangun menggunakan kayu ulin atau belian. Areanya pun cukup luas, sekitar 64 meter persegi. Di sisi kanannya terlihat bedug yang masih terawat.

Inilah Masjid Pertama di SanggauFoto: (Rachman Haryanto/detikTravel)
Memasuki ke dalam masjid tampak empat tiang utama dengan beberapa tiang lainnya yang turut menyangga bangunan. Karpet hijau terpasang dengan rapi melapisi lantai masjid. Di atasnya terdapat lampu gantung putih yang cantik serta kipas angin.

Sore itu di dalam masjid masih terang dengan jendela-jendela yang cukup banyak. Sejumlah pengunjung pun tampak menunaikan salat di sana. Bagian dalam masjid tersebut tampak begitu nyaman dan bersih.

Sementara itu di sudut belakangnya ada rak berisi buku-buku bernuansa Islam, seperti cerita nabi. Ada pula buku-buku pelajaran dan cerita lainnya yang menarik buat anak-anak. Di sebelahnya, ada satu lemari dengan kaca di bagian tengahnya.

Inilah Masjid Pertama di SanggauFoto: (Rachman Haryanto/detikTravel)
Masjid Jami Sultan Ayub menjadi salah satu destinasi wisata religi yang digemari traveler di Sanggau. Masjid pertama di Sanggau yang terletak di tepi Sungai Kapuas ini menyimpan sejarah panjang penyebaran Islam di Sanggau. Sultan Ayub pun ikut andil dalam penyebaran Islam, ia tak hanya menjadi sultan tapi juga seorang ulama yang handal.

"Ini masjid pertama di Sanggau. Zamannya Sultan Ayub baru ada masjid," ujar Baliya, pria yang menjadi guide kami saat mengunjungi Masjid Jami Sultan Ayub.

BACA JUGA: Kamu Harus Tahu, 6 Tips Traveling ke Perbatasan Indonesia-Malaysia

Masjid Jami Sultan Ayub tampilannya kini memang masih bagus, namun memang rumah ibadah ini sudah mengalami renovasi pada 2009 lalu. Renovasi tak sepenuhnya merubah masjid, karena bentuknya dibuat tetap sama dengan awal dibangun. Memasuki tahun 2010, masjid bersejarah ini kemudian ditetapkan menjadi cagar budaya.

"Dari awal kayak gini, direnovasi karena kayunya kayu tua," kata Baliya.

Inilah Masjid Pertama di SanggauFoto: Rachman Haryanto
Di sekitar Masjid Jami Sultan Ayub juga berdiri sejumlah objek wisata sejarah. Ada Keraton Surya Negara, serta Meriam Lela yang telah ditetapkan menjadi benda cagar budaya.

Inilah Masjid Pertama di SanggauFoto: (Kurnia/detikTravel)
Usai mengunjungi masjid, traveler bisa lanjut wisata ke keraton. Atau kalau mau santai kulineran di tepi sungai juga bisa. Traveler bisa bersantap sambil menikmati pemandangan Sungai Kapuas.

Terkadang tawa renyah anak-anak sekitar yang girang bermain air pun terdengar. Biasanya di sore hari anak-anak setempat bermain di dermaga sungai, melompat ke sungai dan asyik berenang santai bersama teman-temannya.

Simak terus cerita-cerita dari kawasan terdepan Indonesia di Tapal Batas detikcom!

Berikut video wisata religi ke Masjid Jami Sultan Ayub:

(krn/krn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads