4 Tempat Mengenang Dahsyatnya Tsunami Aceh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Bekas Bencana

4 Tempat Mengenang Dahsyatnya Tsunami Aceh

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 28 Sep 2017 08:55 WIB
Foto: Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh (Agus Setyadi/detikTravel)
Banda Aceh - Bencana tsunami yang dahsyat telah lama berlalu. Kini traveler yang berkunjung ke Aceh bisa mengenang bencana tersebut di sejumlah objek wisata ini.

Tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Sebelas tahun berlalu, Aceh telah bangkit kembali. Namun buat traveler yang ingin mengenang tragedi dahsyat itu sekaligus mengenal lebih dalam tentang seluk beluk tsunami, ada sejumlah tempat yang bisa didatangi.

Mulai dari Museum Tsunami yang merekam momen-momen menegangkan tsunami, hingga Masjid Raya Baiturrahman yang sekarang sudah makin megah setelah direnovasi. Dirangkum detikTravel, Kamis (28/9/2017), berikut sejumlah tempat mengenang dahsyatnya tsunami Aceh:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Museum Tsunami Aceh

(Agus Setyadi/detikTravel)(Agus Setyadi/detikTravel)
Museum Tsunami dibangun di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh. Bangunan yang dirancang oleh Ridwan Kamil itu terdiri dari 4 lantai dengan luas sekitar 2.500 m2. Desainnya yang minimalis futuristik begitu menarik perhatian wisatawan.

Museum yang dibangun tahun 2009 ini merekam momen-momen menegangkan dan berbagai sisa tragedi tsunami 2004 lalu. Wisatawan bisa mengenang sekaligus mengenal lebih dalam tentang seluk beluk tsunami di sini.

Di sisi depannya yang begitu instagramable, traveler boleh asyik foto-foto. Lanjut ke dalam, traveler akan melihat keindahan bangunan dengan kolam dan jembatan yang terlihat dekat pintu masuk, serta bendera beserta nama negara yang turut membantu Aceh saat bencana terjadi.

Kemudian ada sejumlah ruangan yang dapat traveler masuki. Seperti Lorong Tsunami yang membangkitkan rasa haru dan sedih. Lorong tersebut gelap, dalam dan tak nampak ujungnya. Suara kucuran air yang mengalir di berbagai sisi lorong juga seperti menimbulkan rasa takut tak berkesudahan.

Lorong ini bisa jadi menggambarkan perasaan masyarakat Aceh ketika mengalami bencana tsunami. Selain itu ada Memorial Hall, di mana ditampilkan foto-foto tragedi tsunami yang mencekam, Space of Sorrow yang tertulis nama korban yang tewas kala bencana, Space of Confuse, Space of Hope, hingga ruang multimedia di lantai 3.

2. Kapal PLTD Apung

(Zulfan Ariansyah/d'Traveler)(Zulfan Ariansyah/d'Traveler)
Tragedi tsunami ikut menghanyutkan sebuah kapal hingga ke tengah Kota Banda Aceh. Kini kapal itu menjadi monumen sekaligus museum untuk wisatawan. Itulah Kapal PLTD Apung yang beratnya mencapai 2.600 ton.

Traveler bisa melihat kapal ini di perkampungan Gampong Punge, Blangcut, Banda Aceh. Sejak April 2012, di sekeliling area dipagari besi setinggi 1,5 meter. Beragam fasilitas ditambah, mulai dari jembatan, prasasti hingga ruang dokumentasi.

Di depan pos jaganya dibuat semacam tugu kecil yang bagian bawahnya berisi nama-nama desa dan korban jiwa. Di dekatnya terdapat relief terbuat dari tembaga yang berkisah terdamparnya PLTD.

Jika diperhatikan, PLTD Apung ini menimpa sebuah rumah. Traveler masih bisa melihat sisa tembok, bahkan sofa kusam dari rumah yang dibiarkan begitu saja. Berbagai sisi kapal pun ada yang keadaannya tak banyak diubah, maka traveler yang datang seakan dibawa kembali ke masa lalu.

Buat traveler yang penasaran dengan kapal tersebut, bisa datang berkunjung saat berlibur ke Banda Aceh. Jam bukanya sekitar pukul 09.00-13.00 dan 14.00-17.00 WIB.

3. Masjid Raya Baiturrahman

(Agus Setyadi/detikTravel)(Agus Setyadi/detikTravel)
Masjid Raya Baiturrahman di jantung Kota Banda Aceh tak lepas dari bencana tsunami yang dahulu melanda. Namun kala tsunami, masjid ini masih berdiri bahkan menjadi lokasi warga untuk menyelamatkan diri.

Masjid ini pun menjadi saksi bisu tragedi tsunami dan berbagai sejarah panjang Aceh sejak rumah ibadah ini didirikan tahun 1022 H/1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. Hingga sekarang masjid mengalami sejumlah renovasi.

Yang terakhir, Masjid Raya Baiturrahman dibuat makin menawan dengan payung bergaya Masjid Nabawi di sisi utara dan selatan. Untuk lantainya dipasangi marmer yang dipesan khusus dari Italia. Pembangunan landscape dan infrastruktur ini memakan waktu sekitar dua tahun.

Masjid juga diperluas mencapai sekitar 4 hektar. Dengan perluasan tersebut, Masjid Raya Baiturrahman sekarang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk. Cantik banget!

4. Masjid Rahmatullah

(Randy/detikTravel)(Randy/detikTravel)
Selain Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Rahmatullah juga menjadi saksi bisu tragedi tsunami. Lokasinya di dekat Pantai Lampuuk, Desa Lhoknga, Aceh Besar. Beberapa waktu usai tsunami 2004, ada foto Masjid Rahmatullah yang sempat membuat heboh dunia internasional.

Foto tersebut memperlihatkan keadaan Masjid Rahmatullah pasca tsunami. Di mana terlihat keadaan sekeliling masjid yang kosong, semua bangunan rata dengan tanah kecuali Masjid Rahmatullah.

Foto ini pun membuat orang-orang takjub dan penasaran. Banyak wisatawan yang datang mengunjungi Masjid Rahmatullah untuk melihat langsung masjid yang ajaib ini.

Sekarang pun Masjid Rahmatullah masih berdiri tegak di lokasi yang sama, dengan dua menara berwarna putih berdiri gagah di sisi kiri dan kanan masjid. Traveler bisa datang berkunjung dan beribadah di sana.

Nah, di masjid ini terdapat lambang bulan sabit dengan bintang, berlatar warna merah yang menjadi ciri khas negara Turki. Turki memang termasuk salah satu negara yang membantu serta merenovasi Masjid Rahmatullah dan Desa Lhoknga yang hancur karena terjangan tsunami. (krn/krn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Wisata Bekas Bencana
Wisata Bekas Bencana
15 Konten
TERBARU: Travel Highlight Wisata Bekas Bencana, membahas tentang tempat-tempat yang telah terkena bencana dan menjadi tempat wisata. Datang ke sana untuk merenungkan dan mengambil hikmahnya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads