Dengan tinggi sekitar 8 meter, Si Blawong pun terlihat kokoh. Tak hanya itu, Si Blawong diyakini sebagai gerbang penghubung antara alam nyata dengan alam gaib.
Juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina mengatakan Si Blawong berasal dari bahasa sunda kuno yang memiliki arti tinggi. Arimbi mengatakan berdasarkan naskah kuno Si Blawong sudah ada sejak era Prabu Jayabhupati sekitar tahun 1030 hingga 1042 masehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Arimbi mengatakan dalam perkembangannya Si Blawong dimanfatkan menjadi akses masuk ke komplek Ksiti Hinggi pada era Keprabonan Caruban. Saat ini, lanjut Arimbi, Si Blawong selalu dibuka saat ritual panjang jimat atau maulid nabi.
![]() |
Saat ritual panjang jimat, menurut Arimbi, para lelembut berkumpul di sekitar Si Blawong. "Memang Si Blawong ini diyakini sebagai gerbang antara alam nyata dengan alam gaib atau lelembut," kata Arimbi.
Arimbi menjelaskan daun pintu Si Blawong terbuat dari kayu jati tua. Selain itu, bangunan Si Blawong dilengkapi juga dengan keramik kuno dari China. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali