Di Batang, terdapat tempat tujuan wisata yang ada hanya setiap hari Minggu. Namanya Minggon Jatinan. Di sini pengunjung dibawa ke nuansa jadul. Baik dolanan maupun aneka kuliner jadul. Uniknya, uang yang digunakan pun menggunakan kepingan uang koin kayu. Aneka kuliner jadul, bahkan permainan jadul pun ada.
Untuk bisa menikmati kuliner jadul ini kita harus menukar uang rupiah dengan uang khusus. Bentuknya seperti kepingan uang yang bundar yang terbuat dari kayu. Satu koin bundar ini bernilai dua ribu rupiah. Ada petugas khusus yang siap di pintu masuk untuk melayani penukaran uang koin ini. Para petugaspun sengaja menggunakan pakaian kebaya ala jaman dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel) |
Menurut Wiwit, dirinya selalu datang ke lokasi Minggon Jatinan, bila ada waktu senggannya. Biasanya dilakukan bersama teman-temanya.
"Ada sensasinya bagaimana saat kita membeli makanan atau minuman jadul dengan uang kepingan ini," katanya.
Yang disukai dari Mingon Jatinan ini adalah permainan tradisionalnya. "Kita bisa gunakan permainan tradisional seperti egrang dan bakiak sepuasnya," kata Wiwit.
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel) |
Di wisata ini juga para orangtua diberi kesempatan mengenalkan anak-anak melinalnya untuk mengenal permainan saat para orangtuanya masih kecil dahulu.
"Ya kita mengenalkan anak-anak kita bagimana permainan kita saat kecil dulu. Anak-anak suka sekali, ini sebagai edukasi juga," kata Donny saat ditemui tengah mengajarkan bagaimana cara berain bakiak pada anaknya.
Nah, usai bermain dengan permainan tradisional, tidak lengkap bila belum menikmati kuliner tradisional. Kepingan uang yang sebelumnya sudah didapat, bisa dibelanjakan. Aneka macam makanan tradisional yang mulai jarang ditemukan, dijual di wisata Minggon Jatinan ini.
"Saya suka dengan arumanis dan kluban batoknya, sudah jarang ditemui. Mengenang masa kecil dulu juga," kata Ibu Daniel pada detikTravel.
Ibu Daniel ini tidak membelanjakan uang kepingan semuanya.
"Tidak saya pakai semuanya. Saya sisahkan satu keping untuk koleksi saya," katanya.
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel) |
Sementara itu Anis, salah satu pelaksana Minggon Jatinan mengaku dalam setiap minggunya dari jumlah uang kepingan yang beredar, ada sekitar tiga ribu kepingan uang yang biasanya dimanfaatkan pengunjung untuk dibawa pulang, baik untuk koleksi maupun untuk simpanan ke minggu berikutnya agar tidak mengantri menukar uang.
"Ada banyak uang kepingan yang tidak balik lagi. Biasanya untuk koleksi mereka atau malah untuk simpanan agar di minggu depanya tidak ikut mengantri," katanya.
Acara Minggon Jatinan ini sedianya telah digelar sejak tanggal 22 april lalu. Penggagas dari Minggon Jatinan sebagai tempat wisata dan kuliner jaman dulu ini yakni Uni Kuslantasih yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang.
Menurut Uni Kuslantasih, kegiatan yang digelar setiap minggu tersebut untuk kembali mengenalkan kuliner jaman dahulu dan aneka permainan jadul yang mulai jarang ditemukan di Batang.
"Kita mengangkat kuliner yang sudah jarang ditemukan dan harus kita naikan kembali agar anak-cucu kita tahu bahwa kita memiliki banyak warisan kuliner jaman dulu," katanya.
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel) |
Di acara Minggon Jatinan tersebut ada empat konsep yang dihadirkan yakni jajan jadul, hiburan rakyat, dolanan jadul dan sebagai wisata baru.
Nah seru kan menikmati liburan wisata yang murah meriah, kembali ke jaman dulu. Jika anda melintas di jalur pantura pada hari Minggu, lokasi Minggon Jatinan di Hutan Jati Kota Rajawali ini tepat berada di tepi jalur pantura masuk Kota Batang. (aff/aff)












































Foto: (Robby Bernardi/detikTravel)
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel)
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel)
Foto: (Robby Bernardi/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!