Ketika ditanya soal isu lingkungan dan bekas tambang, Presiden Jokowi menyatakan pembelaannya lewat bekas tambang PT Bukit Asam di Muara Enim, Sumatera Selatan. Diucapkan olehnya, kalau bekas tambang PT BA telah dihijaukan kembali jadi hutan kota.
"Tambang milik PT Bukit Asam sudah dihutankan kembali. Kalau pengawasan sudah ketat, itu bisa dilakukan," kata Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Minggu 17 Februari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikTravel dari situs resminya, Senin (18/2/2019), PT BA telah menjalankan Green Mining sejak tahun 2008 lalu. Hal itu dilakukan oleh PT BA sebagai salah satu komitmennya di bidang lingkungan.
"Green mining bukanlah hal yang baru bagi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA. Meskipun Upaya green mining secara resmi dicanangkan pada tahun 2008, namun upaya dan kegiatan peduli lingkungan telah dilakukan sejak tahun 1991. Bahkan, sejak kegiatan penambangan di Tanjung Enim dimulai tahun 1919, PTBA sudah meminimalkan dampak lingkungannya," tulis situsnya.
Foto: (PT Bukit Asam/Facebook) |
"Program peduli lingkungan ini merupakan program yang memberikan pengaruh besar dalam kegiatan penambangan, dengan melakukan reklamasi terhadap lahan-lahan bekas penambangan. Dari total lahan bekas tambang seluas 5.394 hektar, 3.350 hektar di antaranya merupakan lahan bekas Tambang Air Laya dan 2.044 hektar adalah lahan bekas Tambang Banko Barat," sesuai data tertulis.
BACA JUGA: Sejarah dan Peluang Wisata di Sungai Citarum yang Dipuji Jokowi
Hutan ini berfungsi sebagai hutan untuk penelitian, perkemahan dan darmawisata. Bahkan di salah satu zona Penelitian produktif, PTBA telah bekerjasama dengan Universitas Bengkulu dalam menjalankan penelitian dan melakukan monitoring secara berkala setiap 3 bulan sekali.
"PTBA menyadari bahwa green mining merupakan bagian dari CSR dan akan memberikan manfaat bagi perusahaan di masa mendatang," ujar PT BA di situsnya.
Program tersebut bukan satu-satunya inovasi atau CSR yang dilakukan oleh PT BA. Sebelumnya di tahun 2017, PT BA juga melakukan transformasi bekas tambangnya di Sawahlunto untuk wisata dan edukasi. Yakni lewat acara Diskusi Nasional Pariwisata di Sawahlunto, Kamis (30/11/2017).
Diketahui, PT BA telah mengubah salah satu tambang dalamnya di Sawahlunto menjadi lubang pendidikan yang ditujukan untuk wisata edukasi di Sawahluwung, Desa Rantih, Kabupaten Sawahlunto. Diresmikan pada 26 Juli 2017 oleh Direktur Operasi dan Produksi PT BA, Suryo Eko Hadianto, saat itu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak detikTravel telah coba mengontak perwakilan dari PT BA. Namun, masih belum mendapat jawaban. (aff/rdy)












































Foto: (PT Bukit Asam/Facebook)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat