Segar dan jernih itulah dua kesan pertama saat melihat panorama kolam purba Sanghyang Heleut. Kolam air yang berwarna hijau toska yang dikelilingi batuan purba menambah kesan eksotis wisata geotrek Karst Rajamandala.
Secara administratif Sanghyang Heleut berada di Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat dan masuk ke area PLTA Saguling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bebatuan ini, traveler yang punya adrenalin berlebih bisa melompat dari atas batu yang membentuk ceruk ke kolam air yang kedalamannya bisa mencapai enam meter.
![]() |
Selain bebatuan besar, terdapat saluran air terjun kecil yang mengalir dari Sungai Citarum Purba. Aliran Sungai Citarum Purba itulah yang mengairi kolam hijau Sangyang Heuleut.
Destinasi wisata ini sangat cocok bagi traveler yang punya jiwa petualangan yang tinggi. Sebab, untuk mencapai kolam yang konon menjadi tempat pemandian bidadari ini harus melalui hutan dengan kontur jalan yang menantang.
Bagi traveler yang baru pertama kali datang ke Sanghyang Heleut sebaiknya menggunakan jasa pemandu yang disediakan. Sebabnya, masih ada perjalanan kurang lebih 45 menit dari tempat parkir kendaraan.
Awal perjalanan, traveler akan disambut pipa rakasa yang mengalirkan air untuk bendungan PLTA Saguling. Traveler akan diajak untuk merangkak di bawah pipa sebelum masuk ke area hutan.
![]() |
Masuk ke area hutan, traveler akan melalui jalanan setapak yang landai dan berkelok. Berbagai tanaman dan pepohonan hutan akan menaungi selama perjalanan, sehingga tak terasa lelah meski keringat bercucuran.
Di sepertiga perjalanan, traveler akan disuguhi aliran sungai dan bebatuan. Bila beruntung, traveler akan melihat aneka jenis ikan di sungai dan beberapa satwa liar seperti biawak yang berburu mangsanya.
Sebaiknya persiapkan fisik yang prima, karena traveler akan melintasi sungai dan menapaki batu untuk bisa menyeberang. Jangan khawatir, pengelola telah membuat beberapa jembatan kayu yang memudahkan akses wisatawan.
Akbar (18), warga Bogor, mengaku rasa letihnya saat tiba di kolam Sanghyang Heleut. Ia datang bersama seorang rekan wanitanya.
"Ya lumayan, puas, rasa capek bisa hilang, airnya segar," kata Akbar kepada detikcom, Selasa (18/6/2019).
![]() |
Sebelum mencapai kolam purba, traveler akan melihat sejumlah warung sederhana yang dibuat oleh warga. Manfaatkan lokasi itu untuk beristirahat maupun salat, karena terdapat musala dan kamar ganti di sana.
Bagi traveler yang ingin bermain di air dangkal, bisa memilih kolam yang berada di bawah kolam purba utama. Airnya pun masih jernih.
Pengelola membanderol Rp 15 ribu per orang untuk tiket masuk. Kemudian mematok harga Rp 5.000 untuk parkir motor dan Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat.
Pengelola pun menyewakan pelampung dengan harga Rp 10 ribu per pelampung. Untuk keselamatan wisatawan, beberapa life guard pun bersiaga memantau aktivitas pengunjung di tempat wisata di Bandung tersebut.
"Saya harap pengelola bisa membenahi jalur menuju Sanghyang Heleut, karena treknya lumayan sulit dilewati," kata Akbar. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum