Seputar Gunung Slamet yang Jalur Pendakiannya Tanpa Sumber Air

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seputar Gunung Slamet yang Jalur Pendakiannya Tanpa Sumber Air

Abdul Jalil - detikTravel
Rabu, 07 Agu 2019 21:15 WIB
Seputar Gunung Slamet yang Jalur Pendakiannya Tanpa Sumber Air/Foto: Muhammad Idris/detikTravel
Jakarta - Gunung Slamet adalah salah satu gunung yang terkenal dan gunung berapi tertinggi ke 2 di Pulau Jawa. Penasaran dengan fakta menarik Gunung Slamet?

Gunung ini letaknya berada di antara perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang. Memiliki ketinggian 3.428 mdpl, menjadikannya gunung berapi tertinggi ke 2 setelah Gunung Semeru.

Selain itu, gunung ini cukup populer sebagai sasaran pendakian meskipun medannya dikenal sulit. Berikut seputar Gunung Slamet yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



1. Asal-usul Nama Gunung Slamet

Nama Slamet diambil dari bahasa Jawa, yang artinya selamat. Karena menurut legenda masyarakat sekitar, ada seorang ulama yang bernama Syech Maulana Magribi yang merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa, beliau mendapatkan kesembuhan dari penyakit gatal dengan cara berendam di air panas yang ada di Gunung Slamet.

Penamaan Slamet pada gunung ini terjadi pada masa kerajaan Mataram Islam, setelah berakhirnya atau selesainya kejayaan kerajaan Majapahit.

2. Gunung Berapi Aktif

Gunung Slamet merupakan gunung berapi yang bisa meletus kapan saja. Letusan yang tercatat pada sejarah terjadi pada abad ke 19.

Catatan letusan diketahui sejak meletus pada tahun 1999 dan gunung ini aktif serta sering mengalami erupsi skala kecil. Aktivitas terakhirnya ketika bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar. Saat ini, status Gunung Slamet normal.

3. Mitos

Mitosnya, disebut-sebut suatu saat nanti Gunung Slamet akan meletus dahsyat dan bisa membuat pulau Jawa terpisah. Hal ini sempat ramai dan membuat takut warga, apalagi di dalam ramalan mengemukakan bahwa Jawa akan terbelah menjadi 2. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah ambles yang membujur dari laut sebelah utara ke laut selatan.



4. Jalur Pendakian

Untuk mencapai puncak Gunung Slamet, ada 6 pilihan jalur yang tersedia untuk para pendaki, seperti berikut ini:

a. Jalur Bambangan, dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 11,5 jam untuk mencapai puncak.

b. Jalur Kaliwadas membutuhkan waktu perjalanan sekitar 11 jam.

c. Jalur Guci, waktu tempuh pada jalur Guci sekitar 9,5 jam.

d. Jalur Baturaden, waktu tempuh di jalur satu ini sekitar 11 jam perjalanan.

e. Jalur Sawangan, estimasi waktu yang dibutuhkan kira-kira 9 jam.

f. Jalur Kaligua, estimasi waktu untuk sampai di Puncak Gunung Slamet melewati jalur ini adalah 9 jam perjalanan.

5. Kesulitan dan Risiko Mendaki

Dua kesulitan saat mendaki Gunung Slamet adalah air dan kabut. Bila ingin mendaki Gunung Slamet, pastikan membawa perbekalan air minum yang cukup. Karena jalur pendakiannya terkenal tanpa sumber air. Kemudian, faktor kabut Gunung Slamet yang sangat gampang berkabut. Kabut tersebut mampu menghilangkan jalur pendakian. Oleh sebab itu pastikan untuk membawa alat penerangan yang cukup agar tidak salah jalan saat turun kabut.

Sedangkan risiko awan panas, debu vulkanik serta gas beracun merupakan beberapa risiko yang juga akan dihadapi saat mendaki Gunung Slamet.

Jadi kapan kamu ke Gunung Slamet?




(nwy/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Naik Gunung Agustusan
Naik Gunung Agustusan
54 Konten
Bulan Agustus menjadi favorit para traveler untuk mendaki naik gunung menyambut libur Hari Kemerdekaan. Ada banyak gunung untuk dipilih dengan aneka jalur dan tipsnya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads