Kabupaten Pacitan dikenal dengan puluhan obyek wisata alamnya. Mulai pantai hingga gua, semuanya ada. Belum lagi upacara adat maupun aneka kuliner khas. Kian melengkapi khazanah wisata daerah berjuluk Kota 1001 Gua.
Nah, di antara kekayaan alam yang ada, Pacitan juga dikarunia hutan dengan panorama memukau, namanya Beiji Park. Obyek wisata yang dulunya bernama hutan 'Pacitan Indah' ini berada di tepi jalur utama Pacitan-Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sulit menemukan lokasi obyek wisata hutan tersebut, letaknya persis di samping kanan jalan raya. Tepatnya di wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku. Papan besar bertuliskan 'Wisata Alam Beiji Park' menjadi penanda wisatawan sampai di tujuan.
![]() |
Area parkir yang tersedia di depan pintu masuk pun tergolong luas. Saat akhir pekan maupun liburan, puluhan kendaraan tampak memadati pelataran parkir. Tak hanya kendaraan pribadi, banyak moda angkutan penumpang berupa bus yang membawa wisatawan ke tempat itu.
"Selau ramai (pengunjung) terutama saat akhir pekan dan liburan," ujar seorang petugas loket berbaju oranye kepada detikcom, Sabtu (2/11/2019) siang.
Untuk masuk ke kawasan itu, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu. Namun jika ingin menikmati beberapa jenis wahana di dalamnya, mesti disiapkan sedikit tambahan dana. Semisal untuk menjajal wahana sepeda gantung, ongkos per kepala sebesar Rp 15 ribu.
BACA JUGA: Gua yang Indah di Kampung Halaman SBY |
Di samping itu masih ada beberapa wahana lain yang dapat membangkitkan andrenaline. Salah satunya ajang flying fox. Sedangkan bagi yang hobi swafoto, Beiji Park juga menjadi menyuguhkan beberapa spot selfie.
![]() |
Jembatan kayu yang melengkung di atas ngarai menjadi pilihan pertama untuk mengabadikan momen tersebut. Komposisinya pun tampak makin sempurna dengan payung warna-warni. Ornamen itu bergelantungan di antara rindang pohon mahoni.
Berikutnya, hanya dengan sedikit berjalan menanjak menuju puncak bukit, wisatawan akan mendapati satu lagi spot selfie paling favorit. Panggung besar berbahan kayu dengan bentuk moncong perahu, menjorok ke atas jurang vertikal.
![]() |
Sedangkan latar belakangnya adalah lanskap Kota Pacitan. Barisan pegunungan di sisi utara serta hamparan Samudera Indonesia di ujung selatan menggambarkan perpaduan kawasan agraris sekaligus maritim. Sementara nuansa dinamis terwakili pemukiman padat di tengahnya.
"Saya orangnya takut ketinggian. Tapi udah sampai sini, sayang kalau nggak selfie," ucap Adi (17) usai berswafoto bersama ibu dan adik perempuannya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum