Jumat, 29 Nov 2019 07:15 WIB
DOMESTIC DESTINATIONS
Wisata Relaksasi Sambil Lihat Bunga di Rumah Atsiri
Bayu Ardi Isnanto
detikTravel

Karanganyar - Wisata kesehatan sedang hangat jadi pembicaraan. Cob deh datang ke Rumah Atsiri Indonesia di Karanganyar, kamu bisa berobat sambil melihat taman bunga cantik.
Wellness tourism atau wisata kesehatan mulai dikembangkan di wilayah Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar). Salah satu objeknya ialah Rumah Atsiri Indonesia yang berada di Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
Rumah Atsiri menawarkan wisata edukasi tentang tanaman-tanaman asiri hingga produk olahannya. Asiri merupakan jenis tanaman aromatik yang dapat difungsikan untuk relaksasi hingga membantu pengobatan.
Terdapat lebih dari 80 jenis tanaman asiri yang menjadi koleksi Rumah Atsiri. Misalnya lavender, serai, pala, cengkeh, mawar dan kenanga.
Marketing officer Rumah Atsiri, Paramita Sari Indah Widarini, mengatakan Rumah Atsiri menjadi bagian dari wisata kesehatan yang dicanangkan pemerintah di Joglosemar.
Wisata ini ditujukan kepada pasien atau pengguna jasa rumah sakit, yakni RSUP dr Sardjito Yogyakarta dan RSUP dr Kariadi Semarang. Di sela pengobatan atau cek kesehatan, mereka bisa menikmati paket wisata kesehatan, salah satunya ke Rumah Atsiri.
"Setelah mereka menikmati wisata di beberapa tempat lalu diajak berelaksasi di sini. Di sini bisa mengenal berbagai macam tanaman beserta fungsinya, sekaligus dapat melihat proses pembuatan produk turunannya," kata Paramita, Kamis (28/11/2019).
Adapun produk turunan yang dihasilkan dari tanaman asiri ialah minyak aromaterapi, minyak essentials atau minyak murni, lilin aromatik dan bibit tanaman. Aroma dapat dipilih berdasarkan fungsi yang dibutuhkan.
"Misal susah tidur bisa dibuatkan beberapa campuran tanaman, pakai lavender. Atau migrain, kaki pegal-pegal, itu ada aroma khususnya," kata dia.
Bekas Pabrik Indonesia-Bulgaria
Rumah Atsiri Indonesia awalnya merupakan sebuah pabrik penyulingan minyak asiri atas kerja sama Indonesia-Bulgaria yang bernama Citronella. Pabrik berdiri pada 1963, akhir masa orde lama.
"Bulgaria merupakan negara penghasil minyak mawar terbaik. Presiden Soekarno saat itu berpikir bahwa di sini banyak ditumbuhi tanaman aromatik semacam mawar, sehingga ingin dikembangkan seperti Bulgaria," ujar Paramita.
Masa orde baru, pabrik mangkrak dan sempat berpindah tangan. Kini Rumah Atsiri dikelola oleh PT Rumah Atsiri Indonesia. Objek wisata ini dibuka untuk umum pada Mei 2018.
Selain edukasi, wisatawan dapat menikmati keindahan bunga-bunga di taman asiri. Warna-warni bunga jelas menjadi objek foto yang cantik.
Lelah berkeliling, wisatawan juga bisa mampir di restoran yang menawarkan beberapa menu khas. Antara lain minuman hot lemongrass dan makanan chicken lemon rosemary yang tentunya memanfaatkan tanaman asiri.
Untuk masuk ke Rumah Atsiri, pengunjung dapat membeli voucher senilai Rp 50 ribu. Voucher dapat digunakan untuk bertransaksi di restoran, tur ke dalam museum dan taman wangi, atau bisa juga dibelanjakan di toko suvenir.
Simak Video "Wisata Edukatif ke Bekas Pabrik Gula 'De Tjolomadoe'"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/rdy)
Wellness tourism atau wisata kesehatan mulai dikembangkan di wilayah Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar). Salah satu objeknya ialah Rumah Atsiri Indonesia yang berada di Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
Rumah Atsiri menawarkan wisata edukasi tentang tanaman-tanaman asiri hingga produk olahannya. Asiri merupakan jenis tanaman aromatik yang dapat difungsikan untuk relaksasi hingga membantu pengobatan.
![]() |
Wisata ini ditujukan kepada pasien atau pengguna jasa rumah sakit, yakni RSUP dr Sardjito Yogyakarta dan RSUP dr Kariadi Semarang. Di sela pengobatan atau cek kesehatan, mereka bisa menikmati paket wisata kesehatan, salah satunya ke Rumah Atsiri.
"Setelah mereka menikmati wisata di beberapa tempat lalu diajak berelaksasi di sini. Di sini bisa mengenal berbagai macam tanaman beserta fungsinya, sekaligus dapat melihat proses pembuatan produk turunannya," kata Paramita, Kamis (28/11/2019).
Baca juga: Jawa Tengah Siapkan Wisata Kesehatan |
Adapun produk turunan yang dihasilkan dari tanaman asiri ialah minyak aromaterapi, minyak essentials atau minyak murni, lilin aromatik dan bibit tanaman. Aroma dapat dipilih berdasarkan fungsi yang dibutuhkan.
"Misal susah tidur bisa dibuatkan beberapa campuran tanaman, pakai lavender. Atau migrain, kaki pegal-pegal, itu ada aroma khususnya," kata dia.
![]() |
Rumah Atsiri Indonesia awalnya merupakan sebuah pabrik penyulingan minyak asiri atas kerja sama Indonesia-Bulgaria yang bernama Citronella. Pabrik berdiri pada 1963, akhir masa orde lama.
"Bulgaria merupakan negara penghasil minyak mawar terbaik. Presiden Soekarno saat itu berpikir bahwa di sini banyak ditumbuhi tanaman aromatik semacam mawar, sehingga ingin dikembangkan seperti Bulgaria," ujar Paramita.
Masa orde baru, pabrik mangkrak dan sempat berpindah tangan. Kini Rumah Atsiri dikelola oleh PT Rumah Atsiri Indonesia. Objek wisata ini dibuka untuk umum pada Mei 2018.
![]() |
Lelah berkeliling, wisatawan juga bisa mampir di restoran yang menawarkan beberapa menu khas. Antara lain minuman hot lemongrass dan makanan chicken lemon rosemary yang tentunya memanfaatkan tanaman asiri.
Untuk masuk ke Rumah Atsiri, pengunjung dapat membeli voucher senilai Rp 50 ribu. Voucher dapat digunakan untuk bertransaksi di restoran, tur ke dalam museum dan taman wangi, atau bisa juga dibelanjakan di toko suvenir.
Baca juga: Candi Cetho: Nuansa Bali di Tanah Jawa |
Simak Video "Wisata Edukatif ke Bekas Pabrik Gula 'De Tjolomadoe'"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/rdy)