Kemarin, di akun Instagram-nya, Menteri BUMN Erick Tohir membagikan video naik motor bersama Jokowi dan rombongan di Long Midang, daerah perbatasan di Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Krayan adalah daerah perbatasan di pedalaman hutan Kalimantan, yang membatasi Indonesia dengan Malaysia.
Walau berada di pedalaman Kalimantan dan perbatasan, bukan berarti daerah Krayan tak punya potensi. Di sini alamnya sangat kaya dan indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Krayan merupakan rumah bagi Suku Dayak Lundayah, suku asli yang masih mempertahankan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kehidupan warga pada umumnya bergantung kepada bertani.
Beberapa waktu lalu detikcom pernah berkunjung ke Krayan dan berkunjung ke beberapa tempat wisatanya. Krayan sangat terkenal dengan produksi garam gunung dan beras organiknya, beras adan.
Baca juga: Suku Dayak Lundayah dan Filosofi Buaya |
![]() |
Jika traveler melewati jalanan di perbatasan Long Midang, mata traveler akan dihipnotis oleh hijaunya hamparan pepohonan hijau. Langit yang biru cerah serta udaranya yang bersih membuat kita nyaman melintas di sini.
Tidak jauh dari lokasi Jokowi naik motor, tepatnya beberapa ratus meter dari pos perbatasan Long Midang terdapat rumah produksi garam gunung. Ya, inilah spesialnya Krayan mereka memproduksi garam tidak di laut, namun dari air gunung.
Baca juga: Garam di Krayan dari Gunung, Bukan dari Laut |
![]() |
Sebagai tamu di Suku Dayak Lundayah, tentu kita harus mengenal tuan rumah lebih dekat. Nah, di Krayan terdapat rumah budaya yang menyimpan semua hal tentang Suku Dayak ini. Mulai dari alat musik, senjata, pakaian, hingga bentuk rumah dan pernak-erniknya. Namanya Rumah Budaya Krayan.
Saat detikcom di sana, keramahan warga Krayan sangatlah terasa. Senyum sapa begitu mudah di sana. Setiap bertemu atau berpapasan, warga pasti akan saling sapa dan mengulurkan tangan jika sedang berada di kendaraan.
Untuk makan, traveler harus merasakan langsung betapa enaknya beras organik, beras adan Krayan ini. Sesuai dengan namanya, mulai dari penanaman hingga panen tak sedikitpun bahan kimia menyentuh beras ini. Benar-benar terjaga dan tentu harganya berbeda dari beras biasa.
|
Oh iya, tidak jauh dari Bandara Yuvai Semaring, terdapat sebuah bukit yang berhubungan dengan legenda orang Dayak Lundayah. Namanya juga Yuvai Semaring, yang dipercaya dialah dulunya penjaga Krayan dari serangan para musuh dari luar.
Dari puncak Gunung Yuvei Semaring bisa melihat hamparan wilayah Krayan yang hijau. Gunung ini tidaklah tinggi, hanya 1.100 mdpl dan bisa didaki dalam waktu 30 menit saja.
Membahas tentang Krayan tidak akan pernah habisnya. Berada di perbatasan, membuat daerah ini sulit dijangkau. Sarana satu-satunya hanya bisa diakses dengan jalur udara saja, yaitu ke Bandara Yuvai Semaring Long Bawan. Itu pun menggunakan pesawat perintis yang hanya mampu mengangkut 10 orang.
Juga jadwal penerbangan tidaklah banyak, sehari hanya ada 2 penerbangan saja. Dan sewaktu-waktu bisa berubah karena cuaca atau kondisi mendesak seperti ada warga yang sakit. Mau tak mau, traveler harus merelakan bangku pesawat dan menambah hari menetap di Krayan.
![]() |
Namun sekarang turis bisa tersenyum lebar, karena telah ada jalan darat yang menghubungkan Long Midang, Krayan dengan Kabupaten Malinau. Jadi sarana menuju Krayan tak hanya lewat udara lagi.
Kita tunggu saja progres selanjutnya kawasan perbatasan ini ya.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!