Jakarta - Transportasi massal di Jakarta semakin beragam mulai dari bus Transjakarta hingga MRT. Moda raya terpadu punya keunggulan dibanding yang lain dan tepat bila menggunakannya untuk liburan akhir tahun.
Bicara soal MRT Jakarta pasti tak pernah membosankan meski transportasi ini sudah akan berumur setahun. Meluncur di awal bulan April lalu, tren naik MRT terbilang bagus.
"Penumpang MRT Jakarta terus meningkat rata-rata 79.114 orang per hari hingga per 18 Desember 2019 kemarin mencapai 94.785 orang per hari. Hal ini jauh melampaui target semula 65 ribu orang per hari," klaim Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketepatan waktu di stasiun pun mencapai 99,8 persen, meliputi ketepatan waktu tempuh, waktu berhenti, dan waktu kedatangan," imbuh dia.
Di lapangan terkini, detikcom mencoba lagi MRT Jakarta dari pukul 10.00 sampai 16.00 WIB. Perjalanan saya awali dari Stasiun Blok M-Lebak Bulus-Bundaran HI.
Hanya beberapa penumpang yang naik dan turun di jam kerja, kebanyakan diisi oleh pelajar. Saat memasuki Stasiun Bundaran HI kereta mulai dipenuhi pengguna.
Harga tiket MRT Jakarta (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom) |
Dengan biaya Rp 8.000 sekali jalan, Anda sudah bisa berkeliling naik MRT Jakarta. Ingat, jangan sampai melewati gate tap kartu untuk berkeliling cara ini ya. Cukup memutar ke kereta arah Bundaran HI saat di dalam stasiun.
Kabin MRT Jakarta memang tak kalah dan lebih bagus dari yang ada di Singapura. Perjalanan dari Lebak Bulus ke Bundaran HI (Rp 14.000 harga normal) akan ditempuh dengan mulus selama sekitar 30 menit.
Bagaimana sikap dan perilaku penumpangnya? Dari pengamatan, terlihat satpam akan sigap menegur penumpang yang bandel, misal, berdiri di kursi. Karena, ada 13 hal yang tidak boleh dilakukan saat naik MRT Jakarta.
Keteraturan penumpang MRT Jakarta patut diapresiasi. Mereka yang mengantre masuk taat di tanda antre dan menunggu penumpang keluar terlebih dulu sebelum memasuki kereta.
Denda pelanggar larangan di MRT Jakarta (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom) |
13 hal yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan fasilitas MRT Jakarta:
1. Dilarang membawa hewan peliharaan
2. Dilarang membuang sampah atau meludah sembarangan
3. Dilarang makan atau minum
4. Dilarang membawa benda mudah terbakar atau meledak
5. Dilarang membawa benda berbau menyengat dan mengganggu kenyamanan
6. Dilarang menekan tombol darurat di luar kondisi darurat
7. Dilarang merokok
8. Tidak boleh membawa senjata api/senjata tajam
9. Dilarang mencorat-coret
10. Dilarang bersandar ke pintu PSD atau kereta
11. Dilarang duduk di lantai
12. Dilarang meminta sumbangan
13. Dilarang berjualan
Ada denda yang begitu besar bila penumpang melanggarnya. Stiker berwana putih-merah ditempel di sejumlah titik dan berbunyi, "Denda bagi penumpang yang melanggar Rp 500.000" untuk larangan di atas.
Stasiun-stasiun MRT Jakarta terbilang bagus. Fasilitasnya pun lengkap, namun masih belum ramai toko-toko yang mengisi ruangnya. Dengan MRT, akses ke tempat-tempat wisata di sekeliling Jakarta pun relatif dipermudah. Untuk cari tempat perayaan Tahun Baru-an, misalnya.
Halte di dekat Stasiun Bundaran HI (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom) |
Malam tahun baru identik dengan perayaan kembang api. Biasanya, Bundaran HI selalu jadi tujuan warga Jakarta dan sekitar untuk menikmati pergantian tahun itu.
"Menyambut tahun baru, layanan MRT Jakarta pada malam tahun baru Selasa, 31 Desember 2019 yang biasanya berakhir pada pukul 24.00 WIB, akan diperpanjang hingga pukul 02.30 WIB pada Rabu, 1 Januari 2020. Tujuannya agar masyarakat yang pulang dari perayaan di Bundaran Hotel Indonesia dapat menggunakan MRT Jakarta" kata Direktur Konstruksi Silvia Halim dan Direktur Operasi dan Pemeliharaan Muhammad Effendi.
Kamu bisa dengan mudah menembus kemacetan dengan naik MRT Jakarta. Anda pun bisa berganti moda lainnya saat turun Stasiun Bundaran HI.
Tak banyak yang bisa dibanggakan ketika berwisata di sepanjang jalur MRT Jakarta Fase I. Karena, tempat wisata di sepanjang jalurnya hanyalah mal dan pusat perbelanjaan. Anda perlu naik bus Transjakarta dan turun di kawasan Monas atau Kota Tua untuk berwisata.
Pun ingin ke daerah lain yang tak terjangkau MRT Jakarta, Anda bisa berganti ke bus Transjakarta di sejumlah titik. Stasiun dan haltenya sudah disesuaikan agar mempermudah traveler bepergian.
Setidak-tidaknya kita bangga punya transportasi massal yang modern, anti macet dan ramah lingkungan, bukan?
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!