Kampung Wisata Religi
Miftah mengatakan Ponpes Benda Kerep masih merawat tradisi saat ramadan, seperti 'ngaji pasaran', rebanaan, dan syawalan setelah idulfitri. Bahkan ada tradisi unik lainnya, yakni setiap pemilu tinta yang digunakan sebagai penanda telah memilih diganti dengan kunyit.
"Ya ada juga haul Mbah Sholeh yang diperingati setiap iduladha," kata Miftah.
Saat ini terdapat empat asrama pesantren di Benda Kerep. Untuk santri putra berjumlah 130 orang, sedangkan putri berjumlah 90 orang.
Miftah berencana bekerjasama dengan Pemkot Cirebon untuk merenovasi lahan parkir yang berada di sekitar akses masuk kampung. Hal tersebut sebagai persiapan untuk mewujudkan kampung wisata religi.
"Kampung wisata sudah diresmikan. Masih berproses, karena di sini masih menjaga kearifan lokal," katanya.
Desember 2019 lalu, Pemkot Cirebon meresmikan Pesantren Benda Kerep sebagai kampung wisata religi. Sebab, ponpes Benda Kerep sudah berdiri sejak ratusan tahun silam. Perannya pun tak diragukan lagi, menyiarkan Islam dan melawan kezaliman penjajah.
Menurut Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Agus Suherman Kampung Benda Kerep layak dijadikan sebagai kampung wisata religi, sebab segala tradisi dan nilai-nilai keislaman masih tetap dilestarikan.
"Harapan kami nilai tradisi harus tetap terjaga dan dilestarikan karena Benda Kerep salah satu ponpes tertua," ujar Agus dalam rilis yang diterima.
Agus berencana pendatang atau pengunjung yang masuk ke Benda Kerep diwajibkan mengenakan sarung dan kopiah. Hasil pengelolaan Kampung Wisata Religi diberikan sepenuhnya untuk masyarakat sekitar.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!