Perjalanan liburan ke Batam kali ini begitu takjub. Wajar, ini pertama kalinya naik pesawat dan pergi ke luar pulau Jawa. Simak kisahnya!
Hai saya Yurizkha Aditya, Perempuan berdarah Betawi-India yang tidak pernah berlibur di luar pulau jawa. Inilah cerita dan pengalaman pertama saya menginjakan kaki bukan di tanah Jawa, melainkan di Batam Kepulauan Riau Indonesia.
Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Internasional membuat saya ketakutan, Tahu gak kenapa? karena ini juga kali pertama saya naik pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma itu, saya juga fobia akan ketinggian, makanya saya selalu mengurungkan niat jika ingin berpergian dengan menggunakan peswat terbang. Tapi meski begitu keinginan saya untuk melihat 'Batam' jauh lebih besar daripada ketakutan saya.
Oke selepas dari ketakutan saya, saya ingin membagi tips untuk para pembaca yang memang mempunyai fobia atau ketakutan akan ketinggian. Point pertama adalah tetap tenang, fikirkan hal-hal positif dan indah-indah selama kalian berada di Bandara, Setelah kalian naik dinpesawat duduklah dengan nyaman dan buat diri kalian se-rilex mungkin, contonya kalian bisa mendengarkan musik atau membaca.
Namun saran saya jika kalian takut dan panik lebih baik jangan melakukan kegiatan membaca buku karna itu membuat kalian pusing, karna ini yang saya alami.
Selanjutnya jika memang masih dalam keadaan panik, salah satunya adalah berdoa, minta keselamatan pada sang pencipta. Kemarin pada saat ketakutan yang saya lakukan adalah membaca ayat suci Al Quran selama dalam perjalanan, karna hati nyaman banget pas kita inget Allah.
Selama 1 Jam 45 menit akhirnya saya tiba di Batam Kepulauaan Riau Indonesia, Pertama kalinya saya menginjakan kaki di Bandar Udara Internasional Hang Nadim.
![]() |
Haru biru, senang sedih perasaan campur aduk, karena akhirnya saya bisa berkunjung ke sini yang mana bandara ini menurut informasi yang saya dapat adalah Bandara yang memiliki landas pacu sepanjang 4.025 meter yang menjadikan bandara ini sebagai pemilik landas pacu terpanjang di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara setelah Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.
Sekilas tentang sejarah Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Bandar Udara Hang Nadim mulai beroperasi pada tanggal hari Minggu, 1 Januari 1984 ditandai untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu pembuatan landasan pacu (runway) sepanjang 4.025-meter.
Setahun kemudian dibuka secara resmi pada tanggal hari Selasa, 1 Januari 1985 dengan melayani penerbangan domestik yang melayani rute penerbangan langsung seperti Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandar Udara Internasional Juanda (Surabaya), Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara (Bandung), Bandar Udara Internasional Polonia (Medan), Pekanbaru, Bandar Udara Tabing (Padang) dan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lima tahun kemudian penerbangan internasional dibuka secara resmi pada tanggal 1 Januari 1990 dengan melayani penerbangan internasional yang melayani rute penerbangan langsung ke Bandar Udara Internasional Senai, Johor Bahru, Malaysia dan Bandar Udara Internasional Changi di Singapura. Lima tahun kemudian upacara peresmian untuk umum dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 1 Januari 1995.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan batu prasasti sebagai tanda resmi dibukanya layanan penerbangan internasional dengan mengganti nama bandara menjadi "Bandar Udara Internasional Hang Nadim".
![]() |
Setelah takjub dengan Bandara tersebut, saya beranjak dengan menaiki Bus untuk City Tour ke Destinasi selanjutnya yaitu 'Jembatan Balerang' yang terletak di Jl Trans Barelang, Galang Kepualauan Riau. Pertama kali tiba di Jembatan Balerang, Waaaawwww Itu kata pertama yang terucap dari bibir saya. Saya Takjub Masya Allah dengan kekokohan jembataj terabut , yang mana seakan menyambut kami dengan ucapan "Selamat datang".
Dibuat kokoh dengan tiang pancang yang tinggi menjulang,membuat saya tidak henti-hentinya melihat tanpa berkedip melihat jembatan tersebut. Bahkan bukan hanya takjub dengan kondisi jembatanya, namun pemandangan yang disuguhkan di kanan dan kiri jembatan juga membuat mata saya terbelalak dengan kuasa Tuhan.
Tidak mau ketinggalan moment keindahan ini tidak sedikit saya mengabadikan moment-moment yang mungkin nantinya akan saya rindukan. Foto demi Foto masuk dalam memory Telepon genggan saya, sampai saya lupa kalau memory HP saya tidak terlalu full untuk menyimpan Foto ataupun Vidio.
Dari hasil foto-foto saya, saya tertarik untuk membaca sejarah mengenai Jembatan Belerang ini, Merut informasi, Jembatan Balerang adalah jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru di daerah Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia ini sangtlah indah.
Sedikit informasi juga, Jembatan Barelang adalah singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang, yang mana ini adalah sekumpulan jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru di daerah Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang". Ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie" Nih katanya ini adalah sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau dalam mengembangkan pulau Batam sebagai pulau industri serta mempelopori pembangunan jembatan ini. (Sumber Wikipedia)
Bukan cuma itu, dari infomasi yang saya dapat dari para masyarakat setempat, Jembatan Barelang ini juga merupakan ikon Kota Batam yang populer, khususnya bagi masyarakat Kepulauan Riau. Dan Jembatan ini memang selalu menjadi tujuan utama dalam berwisata di Pulau Batam. "Gimana kalian tertarik gak buat berkunjung ke sini?,"
Destinasi Wisata selanjutnya adalah "Welcome to Batam". Batam memang dikenal sebagai Kota WisataBatam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung denganSingapuradanMalaysia.
Ketika saya baru saja sampai, Saya sudah di suguhkan juga dengan Pemandangan bukit yang bertuliskan "Welcome To Batam". Terlihat memang tampak biasa, hanya bukit dan ucapan Welcome To Batam. Namun menurut informasi yang didapat di Bukit bertuliskan Welcome To Batam ini juga banyak sejarah,Bahkan ini menjadi salah satu dari tujuan berwisata oleh wisatawan baik dari lokal maupun internasional loh.
Bukit ini menghadap terminal Ferri Internasional, sehingga setiap wisatawan yang datang akan langsung disambut dengan tulisan tersebut.
Bukit ini menjadi ikon tambahan di Pulau Batam sebagai daya tarik untuk menarik wisatawan agar datang ke Pulau Batam. Dengan tulisan yang begitu besar dan tidak tertutup apapun sehingga wisatawan bisa melihatnya secara langsung tanpa terhalangi apapun.
Saya juga langsung nih mempersiapkan ponsel saya untuk mengabadikan moment-monent selama di "Welcome To Batam".
Sudah dulu perjalanan wisata dan mengenal sejarah di Kota Batam. Jika ada yang salah dalam pengucapan atau penulisan saya mohon maaf. Terimakasih dan selamat membaca.
---
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel, Yurizkha Aditya dan sudah tayang di d'Travelers Stories.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan