Tak jauh dari Wot Batu, Bandung, terdapat galeri seni legendaris lainnya milik seniman Sunaryo. Di sini berbagai karya seniman Indonesia hingga Asia Pasifik dipamerkan.
Traveler yang berwisata ke Bandung, tepatnya Jalan Bukit Pakar Timur di Dago, wajib datang ke Selasar Sunaryo Art Space. Jaraknya sekitar 100 meter galeri seni Wot Batu. Kedua galeri ini adalah milik seniman Sunaryo.
Berbeda dengan Wot Batu yang didominasi instalasi batu, Selasar Sunaryo Art Space ini merupakan tempat penyelenggaraan program seni kontemporer melalui pameran, diskusi, residensi sampai lokakarya. Seni yang dipamerkan juga tak terbatas pada batu atau seni rupa, tetapi juga seni pertunjukan, sastra, sampai arsitektur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditilik detikcom dari situs resminya, bangunan ini telah dibuka untuk publik sejak September 1998. Bangunan itu terbagi menjadi dua bagian yakni bagian bawah dan atas.
Bagian bawah yang difungsikan sebagai Pameran Seni Kontemporer Indonesia dan Seni Kontemporer dari wilayah Asia Pasiifik. Sementara bagian atas menyajikan karya-karya pilihan Sunaryo, termasuk lukisan, patung, cetakan, dan instalasi.
Pada bagian bawah dan atas ini terdapat pula beberapa ruangan yakni Ruang A, Ruang B, Ruang Sayap, Stone Garden, Bale Handap, Bale Tonggoh, Rumah Bambu, Amphiteather, Pustaka Selasar, Cinderamata Selasar, dan Kopi Selasar.
Baca juga: 7 Aturan Berwisata di Wot Batu Bandung |
![]() |
Ketika detikcom berkunjung ke Selasar Sunaryo Art Space awal Juli lalu, tengah berlangsung dua pameran yaitu Pameran #KilasBalik dan Pameran Batu Melangkah Waktu dan Lawangkala.
Pameran #KilasBalik menampilkan karya-karya koleksi Selasar Sunaryo Art Space. Nah untuk mencegah penularan virus Corona, pada karya-karya itu juga sudah dilengkapi dengan keterangan yang akan mempermudah pengunjung memahami karya tanpa pemandu.
Pameran ini diadakan di Ruang B dan Bale Handap. Periodenya mulai 18 April sampai 26 Juli 2020.
Kemudian untuk Batu Melangkah Waktu dan Lawangkala, dipamerkan karya dari Sunaryo. Batu Melangkah Waktu merupakan pameran tunggal Sunaryo pada tahun 2000. Pameran ini berisi ungkapan Sunaryo akan situasi sosial politik yang dinamis pasca reformasi yang dituangkan melalui batu, logam dan kayu.
Sedangkan Lawangkala merupakan pameran tunggal dalam rangka memperingati 20 tahun usia Selasar Sunaryo Art Space pada tahun lalu. Di sini dipamerkan sejumlah lukisan dan sebuah maket berupa lorong bambu.
![]() |
Di masa pandemi Corona ini, Selasar Sunaryo Art Space memberlakukan sejumlah aturan baru dalam berkunjung. Pertama, setiap pengunjung harus melakukan registrasi secara online. Kemudian pengunjung akan dicek suhu tubuhnya dimana yang melebihi 37,5 derajat celcius dilarang masuk. Di sejumlah titik juga sudah disediakan hand sanitizer dan tempat untuk mencuci tangan.
Tiket Masuk dan Mulai Buka
Selasar Sunaryo Art Space buka mulai pukul 10.00-17.00 WIB. Galeri ini tutup setiap Senin dan hari libur nasional. Biaya masuknya adalah Rp 25 ribu. Bila datang dalam grup berjumlah minimal 15 orang akan dikenakan tiket masuk Rp 15 ribu. Sementara untuk anak berusia 0-5 tahun dan lansia di atas 70 tahun tidak dikenakan biaya alias gratis.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol