PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) mengenalkan tiket masuk nontunai kepada pengunjung. Targetnya, akhir tahun tidak ada lagi pembelian tiket secara tunai.
Perubahan itu imbas pandemi virus Corona. Pembelian tiket secara nontunai di tiga candi itu untuk menghindari adanya kontak langsung di saat pandemi Corona.
Saat ini, pembelian tiket masuk dengan tunai di Candi Borobudur tetap dilayani. Tapi, uang tunai diletakkan lebih dulu di tempat khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kami mengharapkan tahun ini pembelian tiket masuk bisa 100 persen nontunai," kata Mardijono Nugroho, Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC (Persero) di Candi Borobudur usai menerima kunjungan dari Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Semarang, Rabu (21/10/2020).
"Situasi pandemi ini menjadi tantangan, sekarang pengunjung sedikit, tapi ini juga menjadi peluang kalau implementasi lebih mudah. Karena tidak seramai kalau situasi normal, ini menjadi kesempatan kami untuk berbenah," dia menambahkan.
"Kami tidak hanya bicara mengenai tiket, namun wahana yang ada, kawasan yang ada termasuk UKM, kita implementasikan nontunai," Mardijono menjelaskan.
Dia berharap perubahan itu bisa diimplementasikan tidak hanya di Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, namun destinasi di kawasan Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). TWC saat ini sedang mengintegrasikan pembelian tiket dengan Keraton Jogjakarta dan Sam Poo Kong di Semarang.
TWC telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk menerapkan kebijakan itu. malah, BI akan segera meninjau ulang situasi di Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
![]() |
Penerapan tiket masuk objek wisata nontunai itu juga bakal diterapkan di Keraton Yogyakarta mulai 29 Oktober. Kemudian, di bulan November dimulai di Sam Poo Kong Kota Semarang.
Sementara itu, Manager IT Aplikasi Bisnis PT TWC, Agustinus Agung, menambahkan transaksi nontunai sudah mulai sejak Juni 2019, sekalipun secara volume transaksinya masih kecil. Sekarang saat pandemi dengan protokol kesehatan didorong untuk pembelian tiket secara nontunai.
"Sebenarnya, kedua metode nontunai dan tunai ada di masing-masing di kawasan, cuman sekarang yang didorong sistem pembayaran nontunai," kata Agustinus.
Agustinus menegaskan penggunaan transaksi nontunai itu dilaksanakan dengan alasan kesehatan COVID-19. Selain itu, transaksi nontunai itu untuk memudahkan wisatawan sekaligus menjadi fasilitas yang ada di lokasi wisata.
"Bahkan, nantinya bisa dilakukan pembelian tiket dari rumah melalui website TWC," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pengawasan Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Dwiyanto Cahyo Sumirat mengapresiasi langkah PT TWC.
![]() |
"Pertama-tama kami sangat mengapresiasi dari TWC yang sudah memiliki protokol yang sangat baik untuk membuka kembali kawasan wisata di masa pandemi," kata Dwiyanto.
"Nah, di sini sudah banyak sarana-sarana pembayaran nontunai sudah dikembangkan di kawasan Candi Borobudur ini. Jadi, harusnya hal ini menjadi satu kredit poin, nilai tambah tersendiri bagi TWC, bagi Candi Borobudur terutama pengunjung, wisatawan nggak usah takut," dia menambahkan.
"Kita bertahap, misalnya kalau ada masyarakat yang masih tunai diterima, tapi nggak banyak. Jadi bertahap, kita kembangkan lagi, kita tambah lagi loket yang bisa nontunai sehingga harapannya dan waktu yang tidak terlalu lama semua akan menjadi nontunai. Semua akan menjadi higienis dan efisien," katanya.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!