Singapore Airlines Terbang Nonstop ke Bandara JFK Mulai Bulan Depan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Singapore Airlines Terbang Nonstop ke Bandara JFK Mulai Bulan Depan

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 22 Okt 2020 17:30 WIB
Discover Your Singapore Airlines
Foto: Singapore Airlines
Jakarta -

Singapore Airlines (SIA) akan kembali terbang ke New York saat pandemi virus Corona. Penerbangan nonstop antara Singapura dan Bandara Internasional John F.Kennedy itu dimulai 9 November 2020.

Penerbangan Singapore Airlines menuju Bandara International JFK itu tidak cuma melayani penumpang, namun sekaligus kargo. Dari rilis resmi maskapai, Kamis (22/10/2020), itu bakal diminati. Sebab, Bandara Changi sudah dapat melayani transit penumpang.

Singapore Airlines juga optimistis layanan kargo juga diminati. Sebab, SIA melayani berbagai industri yang berbasis di area metro New York, termasuk perusahaan farmasi, e-commerce, dan teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan baru itu bahkan menjadi satu-satunya jalur kargo udara nonstop dari Timur Laut Amerika Serikat (AS) ke Singapura, yang berfungsi sebagai pusat distribusi regional bagi banyak perusahaan besar yang berbasis di AS.

Untuk penerbangan ke Bandara JFK itu, SIA akan mengoperasikan pesawat jarak jauh Airbus A350-900. Pesawat itu dikonfigurasi dengan 42 kursi Kelas Bisnis, 24 Kelas Premium Ekonomi, dan 187 kursi Kelas Ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Mengoperasikan penerbangan antara Singapura dan Bandara Internasional JFK New York ini merupakan langkah penting dalam membangun kembali jaringan global kami," kata Lee Lik Hsin, Executive Vice President Commercial Singapore Airlines.

"Layanan nonstop yang sangat panjang adalah landasan utama pelayanan kami untuk pasar penting di AS. Kami akan terus meningkatkan layanan yang ada dan memulihkan rute lain seiring dengan kembalinya permintaan untuk layanan penumpang dan kargo," dia mengungkapkan.

Optimistis Penerbangan Segera Pulih

Lee menyadari industri penerbangan sedang menjalani periode muram, namun dia yakin akan segera pulih.

"Meskipun masa-masa ini sulit bagi industri penerbangan, ada beberapa tanda awal pemulihan perjalanan udara," kata Lee.

"Pelanggan kami mengatakan bahwa mereka semakin percaya terhadap perjalanan udara, mengingat langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang diterapkan, serta serangkaian aturan dan tes kesehatan untuk melindungi mereka dan staf kami," Lee menambahkan.

selain itu, pembukaan gerbang sejumlah negara lain turut menjadi pemantik optimisme Lee untuk kebangkitan industri penerbangan. Selain itu, warga dunia dan industri lain tetap membutuhkan perjalanan udara untuk menunjang aktivitas mereka.

"Optimisme ini juga didorong oleh langkah negara-negara seperti Singapura, yang melonggarkan pembatasan baik pada penumpang transit maupun yang datang, dengan cara yang aman dan bertahap,' kata Lee.

"Pentingnya perjalanan udara tetap tidak berubah meski terjadi pandemi," ujar Lee.

"Perjalanan udara dapat menjembatani jarak yang jauh, dan secara fisik menyatukan keluarga dan teman, mendukung perjalanan bisnis dan liburan, dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Hal itu memberi kami keyakinan tentang prospek jangka menengah hingga jangka panjang pada industri ini," dia menegaskan.




(fem/ddn)

Hide Ads