Danau Sentani menawarkan pemandangan indah yang bisa dinikmati wisatawan, apalagi saat momen sunset. Tempat terbaik untuk melihatnya ada di Bukit Yomokho.
Bukit Yomokho berada di tepi Danau Sentani. Tepatnya di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Lebih tepatnya sekitar 200 meter di sebelah barat Khalkote, lokasi dimana Festival Danau Sentani digelar setiap tahunnya.
Bukit Yomokho ini berbentuk memanjang. Permukaannya ditumbuhi oleh rumput ilalang. Sebagian lahannya digunakan oleh masyarakat Pulau Asei untuk berkebun siapu, sejenis ubi jalar khas dari Sentani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukit Yomokho memiliki pemandangan yang Instagramable, terutama saat panorama sunset datang, dengan latar belakang Danau Sentani yang memukau dari ketinggian.
![]() |
Dalam bahasa masyarakat setempat, Yomokho memiliki arti khusus, yaitu kampung yang berdiri di atas bukit.
"Yo dalam bahasa Sentani adalah kampung, mokho adalah bukit. Pada masa prasejarah, bukit ini dihuni oleh nenek moyang masyarakat Pulau Asei. Pulau Asei hingga kini dikenal masyarakatnya pandai melukis kulit kayu," jelas Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua.
![]() |
Pada masa lalu, manusia prasejarah memilih Bukit Yomokho sebagai perkampungan bukan karena sunsetnya yang indah, tetapi karena lokasinya dekat dengan danau dan hutan sagu. Danau berfungsi sebagai sumber air bersih, sekaligus sumber protein berupa ikan dan siput danau.
Selain itu, alasan keamanan juga dipilih untuk menjadi pertimbangan mengapa Bukit Yomokho dipilih sebagai tempat hunian.
"Pada masa prasejarah sering terjadi perang antar kelompok di Danau Sentani, sehingga manusia prasejarah memilih lokasi yang tinggi sebagai pemukiman, hal ini juga bernilai strategis dalam memantau musuh," sambung Hari.
Baca juga: Ulat Sagu, Makanan Wajib Para Bumil di Papua |
Manusia prasejarah diketahui hidup dan pernah tinggal di Bukit Yomokho pada masa 2.590 tahun yang lalu. Penelitian arkeologi di bukit ini berhasil menemukan pecahan gerabah, tengkorak manusia, tulang manusia, tulang binatang dan sisa sampah makanan berupa cangkang siput danau dan kerang laut.
Saat ini, pesona sunset Bukit Yomokho justru lebih dikenal di kalangan generasi milenial. Bule-bule yang tinggal di Sentani pun banyak yang berkunjung ke bukit ini hanya untuk menikmati momen sunset di tepi Danau Sentani.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol