Meskipun baru soft opening tanggal 6 Desember 2020, tapi wisata kuliner yang tak jauh dari Objek Wisata Umbul Ponggok dan kawasan kuliner ikan Janti, Kecamatan Polanharjo itu langsung ngehits, seperti apa uniknya ?
Mengusung konsep resto semi outdoor, tempat makan bernama Ketjeh Resto ini terbilang unik. Pengunjung bisa ketjeh (bermain air dangkal) sambil makan atau berswa foto di tengah aliran air yang bening.
Puluhan meja kayu bercorak etnik dan minimalis ditata di tengah kolam air berkedalaman semata kaki. Sambil duduk makan, wisatawan bisa ongkang - ongkang bermain air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bagi wisatawan yang enggan bermain air, bisa menikmati sajian di resto dua lantai di dekat arena ketjeh. Dari resto permanen itu, pengunjung dimanjakan angin sepoi-sepoi dan pemandangan persawahan di sekitarnya.
Jika berkunjung ke lokasi, wisatawan akan disuguhi menu khas ikan air tawar dan panorama yang Instagramabel. Orang juga tidak akan mengira objek wisata yang dikelola Bumdes Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo ini dulunya cuma kolam tanaman selada air dan kangkung.
"Dulunya resto ini cuma kolam budidaya tanaman selada air dan kangkung. Sebab disini sudah ada wahana wisata berkuda, memanah dan kemping dibuatlah ide membuat resto di kolam ini," ungkap pengelola Ketjeh Resto, Yayat pada detikcom di lokasi, Sabtu (19/12/2020) siang.
![]() |
Yayat menceritakan kolam budidaya tanaman selada dan kangkung itu dulunya dikelola pemerintah desa tapi tidak prospektif. Muncullah ide membuat resto yang mencakup semua segmen.
"Idenya membuat resto yang kelas bawah, menengah, sampai atas bisa masuk. Termasuk anak-anak bisa senang maka kita buat yang beda dengan objek lain di sekitar sini, tidak kolam renang tapi ketjeh atau bermain air," jelas Yayat.
Ide yang baru setahun itu, ungkap Yayat, selesai awal bulan Desember dan di soft opening tanggal 6 Desember. Tapi tidak terduga foto menjadi viral dan kebanjiran pengunjung.
"Jadi kita belum branding keluar, logo papan di jalan saja belum dan baru sebatas soft opening. Harian saja pengunjung antara 700 - 1000 pengunjung per hari," jelas Yayat.
Lebih lanjut dikatakan Yayat, saat ini pengelola masih terus melengkapi sarana. Sebab baru soft masuk ke lokasi wahana pun belum ditarik tiket.
"Tidak ada tiket masuk, cuma parkir. Ada yang datang kehabisan tempat makan ya bisa cuma ketjeh saja lalu pulang dan tidak ditarik biaya tapi kita terapkan protokol kesehatan COVID sehingga jika tidak muncul kerumunan meskipun lahannya luas dan terbuka," papar Yayat.
Sejak dibuka, terang Yayat, pengunjung sudah sampai luar kota. Namun belum berani membuka reservasi online karena pengunjung harian saja sudah full.
"Kita belum berani reservasi. Ini pengunjung tidak hanya dari Klaten tapi Solo, Yogyakarta, bahkan dari Jatim sudah masuk," imbuh Yayat.
![]() |
Bagaimana menu dan harganya ? Untuk menu, kata Yayat paling utama adalah ikan air tawar baik varian digoreng atau dibakar. Harganya cukup Rp 15.000 per paket.
"Disini ada paketan Rp 15.000 - Rp 20.000 yang cukup terjangkau. Ada juga makanan lain, gorengan, mie, dan berbagai minuman," pungkas Yayat.
Bayu Widayat, Direktur Bumdes Wangen Sejahtera, Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo mengatakan Ketjeh Resto itu bagian dari kawasan wisata D' Wangen. Kawasan itu menggunakan lahan kas desa seluas 3,7 hektare.
"Lahan total seluas sekitar 3,7 hektare kas desa. Selain resto ada wahana olahraga berkuda dan memanah disini," jelas Bayu pada detikcom.
Menurut Bayu, lahan luas, air dari mata air langsung, udaranya bersih menjadi keunggulan tersendiri kawasan itu. Terutama untuk resto yang sedang dimintai para swafoto.
"Era sekarang kan era swafoto. Kita buat Ketjeh Resto ini sehingga sambil makan, sambil ketjeh bisa foto -foto," tambah Bayu.
Mia, pengunjung dari Jakarta Selatan mengatakan kelebihan objek wisata Ketjeh Resto ada pada suasana alam. Orang bisa makan, bermain dan olahraga.
"Jadi bisa olahraga, main lalu makan. Suasananya sangat alami di sawah jadi sekeluarga bisa ikutan," kata Mia pada detikcom di lokasi.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!