Bukit lumpur Masin Lulik menjadi fenomena alam yang muncul di Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Konon, itu menjadi tempat penyimpanan benda keramat, juga tempat arwah berkumpul.
Tiga gunungan lumpur yang ada di tengah-tengah hamparan lumpur yang dikelilingi hutan bakau Teluk Hasan Maubesi meletup bergantian. Dua bukit masih aktif, sedangkan satu lainnya mati, tidak menunjukkan letupan.
Di akhir pekan, lokasi itu dikunjungi cukup banyak wisatawan. Berada di Desa Litamali, Kobalima, Malaka, Masin Lulik berjarak sekitar 17 km dari Betun, ibu kota Malaka. Akses jalan menuju bukit lumpur Masin Lulik sebagian berupa rabat beton, namun sebagian lagi belum diaspal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukit lumpur Masin Lulik ini dianggap keramat oleh warga sekitar. Raja Liurai Malaka, Domonicus Kloit Tey Seran, menyebut lokasi ini sebagai penyimpanan benda pusaka peninggalan raja-raja Liurai terdahulu.
"Kami simpan benda-benda keramat di Masin Lulik," kata Raja Kloit dalam perbincangan dengan detikTravel, dalam ekspedisi tapal batas detikcom yang didukung oleh BRI.
Menurut cerita peninggalan, tempat ini merupakan situs yang unik dan keramat karena area berdiamnya roh para leluhur yang meninggal.
Ada pula yang berkisah pada senja hari di kawasan ini kadang terdengar jeritan ratap atau suara roh leluhur memanggil ternak babi dengan bunyi dentam palung kayu.
Warga sekitar meyakini letupan di bukit lumpur Masin Lulik itu terjadi bersamaan dengan ombak di Pantai Masin Lulik.
![]() |
Untuk memasuki kawasan ini, traveler tidak dipungut biaya. Karena tidak ada penjual makanan dan minuman, sebaiknya pengunjung membawa bekal sendiri.
Selain itu, wisatawan diimbau untuk tidak terlalu sore mendatangi lokasi tersebut. Sebab, agas (nyamuk bakau) mulai keluar dari sarangnya saat petang.
Pengunjung juga diminta berhati-hati di kawasan Masin Lulik itu karena diyakini masih ada buaya yang tinggal di muara sungai.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!