Pantai Welulik di Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki pemandangan indah. Tapi, ada tragedi yang juga disimpannya. Di sini juga terdapat muara sungai yang didiami buaya.
Pantai Welulik, sebagian menyebut dengan Weluli, (we: air, lulik/luli: pemali) tepatnya berada di Alas Selatan, Kobalima Tmur. Jarak dari Betun, ibu kota Kabupaten Malaka sekitar 21 km. Bepergian ke sana memakan waktu sekitar 30 menit.
Akses jalan menuju Pantai Welulik ini cukup bagus dengan aspal dan beton di jalan masuk. Hanya saja, tidak ada penanda nama pantai ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantai ini berbatasan langsung dengan perairan laut Timor Leste di arah timur. Pantainya sangat ideal untuk mandi dan berjemur.
Pantai ini mencolok dengan mercu suar yang berdiri kokoh. Mercusuar ini sekaligus menjadi ikon pantai ini.
Di tepi pantai, terdapat balai-balai bangunan permanen. Juga dua toilet, namun kondisinya rusak dan tidak ada air bersih.
Di sini juga terdapat tanda salib berukuran raksasa dari kayu yang disebut Prasasti Metahamuk. Prasasti itu menandai pembantaian pastur dan suster di sebuah gereja di Timor Leste. Mayatnya dikubur di prasasti itu. Tapi kemudian mayat itu dikembalikan di Timor Leste.
Di bagian lain Pantai Weluli terdapat muara sungai. Di sana masyarakat masih rutin memberi makan buaya setahun sekali. Pengunjung diingatkan untuk tidak mendekati muara sunngai itu, sebab insiden pengunjung dimakan buaya masih terjadi beberapa kali, salah satunya pada 2018.
Di pantai ini ada dua kepala rumah tangga yang tinggal. Mereka nelayan yang mulai menetap di tepi pantai itu sejak 12 tahun lalu.
"Dulu saat kami pindah kemari, area ini masih hutan belantara, belum ada jalan setapak. Tapi, lama-lama dibangun jalan setapak dan wisatawan mulai datang ke sini," kata Yosefhina Bui, salah satu warga di pantai itu dalam perbincangan dengan detikTravel pada tapal batas detikcom yang didukung BRI.
***
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com!
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen