Hidup ala bangsawan keraton mungkin bukan hal yang bisa dirasakan semua orang. Namun, Anda bisa mencoba hidup setengah hari sebagai bangsawan di Keraton Yogyakarta.
Caranya juga mudah, cukup mengikuti Patehan Royal Hi-Tea yang diselenggarakan oleh Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Acara Patehan Royal Hi-Tea telah diselenggarakan sejak tahun 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patehan sendiri merupakan acara minum teh tradisional di Keraton Yogyakarta yang biasa dilakukan oleh keluarga bangsawan. Biasanya, upacara minum teh ini dilengkapi dengan Jemparingan, pertunjukan memanah tradisional ala Kerajaan Mataram.
![]() |
Kini, Anda pun bisa menikmati pengalaman Patehan dan Jemparingan di hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Acara ini istimewa karena tidak semua orang bisa melakukan Patehan, apalagi bertempat di Pendopo Agung Kraton Yogyakarta.
Untuk mengikuti Patehan Royal Hi-Tea Royal Ambarrukmo, Anda harus mendaftar terlebih dahulu via telepon ke nomor +62274 488 488. Acara ini digelar setiap hari Jumat pukul 16.00. Tata caranya pun dilakukan sesuai dengan tradisi asli di keraton.
Upacara dimulai dengan iring-iringan yang membawa teh dan makanan ringan. Pada Patehan asli, sajian ini dibawakan oleh para abdi dalem. Sedangkan pada Patehan Royal Hi-Tea, hal ini dilakukan oleh staf hotel yang telah terlatih.
Teh dan makanan ringan pun disajikan. Tamu lantas dipersilahkan menikmati sajian ini. Meski dilakukan di masa modern, nuansa tradisional Patehan tetap dipertahankan sehingga tamu bisa merasakan pengalaman minum teh ala bangsawan yang autentik.
Suasana pun semakin khidmat ketika para pemanah memasuki area Patehan untuk memulai Jemparingan. Pemanah ini berasal dari komunitas Jemparingan lokal.
![]() |
Meski terlihat mudah, Jemparingan memerlukan konsentrasi ekstra dan pengendalian diri agar panah mendarat tepat sasaran. Usai mendaftar via telepon, Anda bisa langsung datang ke Royal Ambarrukmo Hotel yang berada di Jalan Laksda Adisucipto No, 81 Yogyakarta.Tidak seperti olahraga memanah pada umumnya, memanah pada Jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila. Usai menyesap teh hangat dan menikmati kudapan, tamu pun bisa mencoba memanah sambil dibimbing oleh pemanah.
Dari sekian banyak pengalaman yang ada di Jogja, Patehan dan Jemparingan adalah pengalaman budaya Keraton Yogya yang patut dicoba sekali seumur hidup.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia