Berwisata ke Kabupaten Pangandaran tak hanya sebatas menikmati pantai. Di Pangandaran kini terdapat kawasan wisata bukit yang sangat menawan.
Kawasan ini bernama Bukit Panenjoan yang terletak di Dusun Panenjoan Desa Kersaratu Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari pantai Pangandaran ke arah utara, dengan akses jalan yang mulus dan dapat dilalui kendaraan roda empat.
Di Bukit Panenjoan pengunjung bisa menikmati panorama alam pegunungan atau perbukitan yang hijau dan asri. Udara sejuk dan kicau burung liar seakan melengkapi suasana indah di Bukit Panenjoan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar bisa mendapat pemandangan yang lebih eksotis, pengunjung sebaiknya datang di pagi buta agar bisa menyaksikan matahari terbit dan gumpalan kabut yang masih terjebak di lembah bukit. Penampakan kabut itulah yang menyerupai awan, sehingga banyak warga yang menyebutkan bukit di atas awan.
"Sayang hari ini kabutnya tipis sekali, jadi kurang terlihat seperti awan," kata Pujiastuti, salah seorang pengunjung warga Desa Babakan, Pangandaran pada detikTravel, Jumat (5/2/2021).
![]() |
Sudah hampir satu bulan belakangan ini, setiap pagi Bukit Panenjoan ramai dikunjungi warga. Sejak pukul 5 pagi, pengunjung sudah berdatangan.
Tak heran jika suasana di Bukit Panenjoan mirip pasar subuh. Ratusan warga yang datang berbaur dengan puluhan pedagang yang menjajakan dagangan. Mayoritas menjajakan kuliner atau hidangan sarapan.
Pengunjung umumnya langsung menepi ke mulut tebing untuk berfoto dengan latar kontur gunung yang hijau dan langit pagi yang kemerahan. Puas berfoto, mereka langsung menyantap beragam makanan di warung yang berjejer dengan aneka kudapan.
Ada satu menu yang spesial di warung-warung tersebut, yakni menu sarapan nasi oyek, ikan asin dan gorengan lengkap dengan sambal tolenjeng. "Mantap nih, sarapan nasi oyek. Terasa banget suasana pegunungannya," kata Pujiastuti.
Neni salah seorang pedagang mengaku ramainya warga yang berwisata ke Bukit Panenjoan membawa berkah bagi warga setempat. Tak kurang dari 30 warga mendirikan warung dadakan dan setiap hari bisa mengais rezeki.
"Sehari bisa dapat Rp 300 sampai 500 ribu, Alhamdulillah kami bisa berjualan karena ramai pengunjung," kata Neni.
![]() |
Selain di pagi hari, keramaian pengunjung juga terjadi di sore hari. "Apalagi kalau cuaca cerah pasti ramai, kemudian di akhir pekan juga banyak yang berkemah di sini," kata Neni.
Marzuki, Ketua RW sekaligus pengelola kawasan Bukit Panenjoan mengatakan ramainya Bukit Panenjoan baru berlangsung satu bulan belakangan ini.
"Awalnya ada pecinta alam yang kemping di sini. Setelah itu rupanya foto panorama alam Bukit Panenjoan viral, tiba-tiba saja jadi ramai pengunjung," kata Marzuki.
Potensi ini kemudian direspon oleh Karang Taruna dengan melakukan penataan sederhana di kawasan ini. Menata area parkir, mengatur lalu lintas kendaraan dan menyediakan bangku-bangku. Warga juga ikut dilibatkan dengan mendirikan warung-warung.
"Alhamdulillah menjadi berkah bagi warga kami. Semoga saja kami bisa mengelolanya sehingga Bukit Pananjoan dan kebun Mahoni bisa terus ramai," kata Marzuki.
Tak jauh dari Bukit Panenjoan, terdapat kebun Mahoni yang tak kalah menarik untuk disinggahi.
Dia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penataan untuk membuat camping ground, sehingga pengunjung yang senang berkemah bisa mendapatkan area yang memadai.
"Kami sudah membangun fasilitas MCK, parkir dan sedang membangun musola. Mudah-mudahan saja BUkit Panenjoan selalu ramai dan memiliki daya tarik wisata," kata Muarzuki.
Sementara itu keramaian di Bukit Panenjoan langsung diantisipasi oleh gugus tugas COVID-19 Pangandaran. Setiap pagi petugas polisi dan Satpol PP melakukan pengawasan langsung di lokasi untuk memastikan pengunjung senantiasa mentaati protokol kesehatan.
"Setiap pagi sebelum apel di kantor, kami memantau dulu ke sini. Tujuannya untuk memastikan pengunjung Bukit Panenjoan menaati prokes," kata Kanit Binmas Polsek Sidamulih Aiptu Samidin didampingi Kanit Provost Bripka Nandang.*
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum