Yoboi, Kampung Warna-warni yang Terapung di Sentani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yoboi, Kampung Warna-warni yang Terapung di Sentani

Hari Suroto - detikTravel
Rabu, 24 Feb 2021 13:39 WIB
Kampung Yoboi di Papua
Kampung Yoboi (Hari Suroto)
Sentani -

Papua tak habis-habisnya memikat dunia dengan pesona dan budayanya. Tapi tau enggak kamu, kalau Papua juga punya kampung warna-warni, lo.

Danau Sentani merupakan danau terbesar di Papua. Terdapat 22 kampung di Danau Sentani, baik yang di tepi danau maupun di pulau-pulau kecil tengah danau. Salah satu kampung yang menjadi destinasi wisata dengan konsep kampung warna warni adalah Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kampung ini dapat diakses dari Bandara Sentani. Hanya sekitar 10 menit naik kendaraan darat, kemudian dilanjutkan dengan 10 menit naik perahu dari Dermaga Yahim dengan membayar Rp 5 ribu per penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh rumah, fasilitas publik seperti sekolah dan lapangan sepak bola di Kampung Yoboi sepintas seperti terapung di atas permukaan air danau. Rumah-rumah di Kampung Yoboi berada di sisi kiri dan kanan jalan utama, memanjang di pinggiran danau.

Kampung Yoboi di PapuaKampung Yoboi di Papua Foto: (Hari Suroto)

Yang menarik di Kampung Yoboi seluruh dinding rumah dan jalan berbahan papan kayu dicat warna warni. Warna cat dinding rumah disesuaikan dengan warna kesukaan pemilik rumah, bahkan ada tiga rumah yang dicat dengan warna bendera Belanda. Rupanya mereka adalah fans berat klub sepak bola Belanda.

ADVERTISEMENT

Traveler dapat menelusuri jalan kampung dari dermaga hingga sudut kampung. Selain itu, traveler juga dapat menyaksikan hutan sagu yang terdapat di sebelah barat kampung.

Oleh warga Yoboi, hutan sagu ini dilestarikan, sebagai sumber pangan, ulat sagu dan jamur sagu. Untuk mencukupi kebutuhan sayuran, warga Yoboi membuat taman gizi di samping rumah mereka. Taman gizi ini sangat unik, karena berada di permukaan air.

Kampung Yoboi di PapuaKampung Yoboi di Papua Foto: (Hari Suroto)

Tentu saja sayuran hasil panen sangat organik, karena media tanam berupa tanah humus dari ampas batang sagu. Jenis sayuran yang ditanam yaitu bayam, sawi, kangkung, kemangi, cabai dan kunyit.

Traveler yang berkunjung ke kampung ini dapat membeli kuliner khas Sentani yang secara turun temurun jadi makanan sehari-hari seperti sate ulat sagu, papeda bungkus dan sagu bakar.

Sate ulat sagu ini rasanya enak, hanya diberi bumbu garam saja, menurut warga Yoboi jika terlalu banyak bumbu maka akan mengurangi rasa enak ulat sagu. Traveler juga dapat melukis wajah dengan motif khas Sentani. Traveler juga dapat membeli produk olahan sagu dan sayuran organik untuk dibawa pulang.

***

Artikel ini merupakan tulisan kiriman dari Hari Suroto, Peneliti dari Badan Arkeolog Papua. Tulisan ini sudah diedit sesuai dengan kebutuhan redaksi.




(bnl/bnl)

Hide Ads