Jelajahi Alam Indah Sentul, Tren Wisata di Masa Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jelajahi Alam Indah Sentul, Tren Wisata di Masa Pandemi

CNN Indonesia - detikTravel
Rabu, 10 Mar 2021 07:01 WIB
Wisata Sentul yang Hits di Masa Pandemi
Foto: Wisata alam Sentul (Elise Dwi Ratnasari/CNN Indonesia)

Reservasi trekking maupun wisata alam yang masuk ke komunitas kemudian akan diarahkan ke operator di lapangan. Menurut Edo, sistem ini sangat membantu operator-operator lapangan untuk terus bertahan dan maju bersama-sama. Komunitas bisa memastikan operator memperoleh tamu dan tidak terjadi ketimpangan antara satu operator dan operator lain.

"Rata-rata yang kerja (terutama pemandu wisata) awalnya kerja di JungleLand atau perusahaan lain, kena PHK. Ini ada potensi wisata alam, kegiatan trekking, bisa bantu angkat perekonomian warga lokal (Sentul)," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, antaroperator pun bisa saling bantu. Uje mengatakan ia bisa saja menjadi pemandu wisata operator lain saat ada kekurangan personel.

Tak ketinggalan warga desa di mana tujuan wisata berada turut terangkat perekonomiannya. Mereka mendirikan gazebo juga warung.

ADVERTISEMENT

Sepanjang perjalanan menuju Desa Cisadon maupun menjelajahi curug, warung-warung tersebar di beberapa titik. Rata-rata menyediakan camilan maupun makanan berat seperti mi instan, juga minuman. Sampai di tujuan wisata pun terdapat warung dan gazebo. Anda bisa menyeruput kopi panas sembari menikmati keindahan curug.

Akan tetapi jika wisata alam dieksekusi saat hari kerja, hanya sebagian kecil warung yang buka. Para pemilik warung lebih fokus membuka usahanya di akhir pekan karena memang ini seperti waktu puncak aktivitas wisata.

Sementara itu tersimpan optimisme aktivitas wisata alam ini bakal tetap lestari. Tak ada yang bisa memastikan waktu titik akhir pandemi sehingga wisata alam masih bakal dilirik.

Baik pelaku wisata maupun pengunjung wisata diharapkan turut berkontribusi terhadap kelestarian alam sehingga potensi wisata tetap terjaga.

"Peserta menjaga kebersihan, apalagi sepanjang perjalanan melewati kampung orang, kebun, jadi jangan sampai merusak tanaman, menjaga lisan, tidak mengatakan hal-hal yang tidak sopan, ya menghormati karena berada di daerah orang lain," pungkas Edo.


(elk/ddn)

Hide Ads