Angkot Mewah di Papua, Pakai Fortuner Cs

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Angkot Mewah di Papua, Pakai Fortuner Cs

Hari Suroto - detikTravel
Minggu, 28 Mar 2021 22:05 WIB
Fortuner jadi angkot di Papua
Mobil SUV di tanah Papua Foto: Mustiana Lestari/Detikcom
Jayapura -

Bagi traveler yang akan berkunjung ke Papua wajib mengenali angkutan umum di sana. Oleh orang Papua, angkutan umum baik itu angkot maupun angkutan pedesaan disebut dengan taksi, namun taksi ini bukanlah seperti taksi di Jakarta.

Taksi angkutan kota di Papua hanya beroperasi di perkotaan dengan jalan mulus beraspal seperti Sorong, Merauke, Manokwari, Timika, Wamena dan Jayapura. Taksi angkot ini menggunakan mobil Suzuki Carry dan Mitsubishi Colt T120ss.

Lain halnya dengan taksi pedesaan biasanya menggunakan mobil pikap atau orang Papua menyebutnya mobil belakang kosong disingkat belakos yang disulap dan dimodifikasi jadi taksi. Taksi pedesaan ini menggunakan mobil Mitsubishi L 300 dan mobil pikap mahal Toyota Hilux.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taksi juga digunakan untuk melayani rute pedalaman, taksi-taksi pedalaman ini menggunakan mobil-mobil seperti yaitu Toyota Hilux, Mitsubishi Strada Triton, Ford Ranger, Mitsubishi Pajero Sport, dan Toyota Kijang Innova. Taksi pedalaman ini melayani wilayah pegunungan Papua, Merauke - Bovendigoel, Nabire - Paniai dan Sorong - Tambrauw, Papua.

Taksi mewah ke pedalaman ini seringkali mengangkut penumpang melebihi kapasitas. Mobil double cabin seperti Mitsubishi Strada Triton, Toyota Hilux, dan Ford Ranger yang hanya berkapasitas lima orang dapat dibuat sampai lebih dari itu, ditambah muatan hasil kebun, babi atau sembako.

ADVERTISEMENT

Jumlah taksi mewah ke pedalaman Papua tak sebanding dengan permintaan yang ada.

Tarif taksi mewah ke pedalaman ini beragam, mulai Rp 350 ribu hingga Rp 600 ribu per orang. Namun jika mobil ini disewa, tarifnya pun berbeda.

Yang menarik adalah di Kota Wamena, terdapat aturan tidak tertulis bahwa pria berkoteka tidak boleh naik taksi. Dahulu pernah ada Operasi Koteka, yang mengkampanyekan penggunaan pakaian modern untuk menggantikan koteka.

-----

Hari Suroto

Peneliti Balai Arkeologi Papua




(ddn/ddn)

Hide Ads