Teluk Cenderawasih memiliki taman laut terluas di Indonesia. Sumber daya lautnya begitu melimpah dan menjadi pusat beragam spesies endemik baik di darat maupun di laut.
Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih yang memiliki luas 1.453.500 hektare, membentang di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat dan Kabupaten Nabire, Papua. Pesisir timur Teluk Cenderawasih berciri rawa dan bakau, sementara di barat lebih terjal dan berbukit.
Hamparan hutan di pulau-pulau dan pesisir Teluk Cenderawasih menjadi habitat bagi burung julang papua (Rhyticeros plicatus) dan kakatua koki (Cacatua galerita). Kawasan Teluk Cenderawasih juga hidup burung elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster) yang memangsa ikan-ikan di sekitar perairan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagian besar masyarakat Teluk Cenderawasih berprofesi sebagai nelayan maupun bercocok tanam di kebun. Bila tidak melaut, mereka akan berkebun di dataran besar Pulau Papua dengan jenis tanaman kelapa, sagu dan pinang. Sementara, di pulau kecil, masyarakat menanam keladi, ubi jalar, pinang, pisang dan berbagai sayuran.
Perairan Taman Nasional Teluk Cenderawasih menjadi habitat hiu paus (Rhincodon typus) atau masyarakat setempat menyebutnya gurano bintang. Ikan ini disebut hiu paus karena termasuk jenis hiu dengan ukuran tubuhnya yang besar.
Walaupun termasuk jenis hiu, gurano tidak buas, bahkan cenderung jinak. Gurano memakan plankton, ikan-ikan kecil, udang, cumi-cumi dan telur ikan. Gurano akan menyaring biota laut kecil dengan cara melahap air laut.
Makanan akan diendapkan di mulutnya dan air akan dikeluarkan lagi lewat lubang-lubang vertikal di samping kepalanya, yang disebut gill.
Jumlah hiu paus betina di Teluk Cenderawasih lebih sedikit daripada hiu paus jantan. Larva ikan tuna dari Teluk Cenderawasih dibawa arus dan menetap di terumbu karang hingga Raja Ampat.
Pada masa lalu, suku Biak dari Teluk Cenderawasih berlayar hingga ke Raja Ampat, keturunan mereka sekarang dikenal sebagai suku Biak Beser. Perairan Teluk Cenderawasih memiliki keanekaragaman moluska.
Cangkang kerang cowries dari pesisir Teluk Cenderawasih dimanfaatkan sebagai alat tukar tradisional di wilayah Danau Paniai yang terletak di pegunungan Papua.
Hari Suroto, peneliti Balai Arkeologi Papua
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum