Bagi traveler yang baru pertama kali berkunjung ke Papua, mungkin tidak biasa dengan istilah distrik untuk menyebut kecamatan. Begini sejarah istilah distrik di Papua:
Distrik adalah sebutan untuk kecamatan di Papua, distrik dipimpin oleh kepala distrik atau setingkat camat. Di Papua tidak dikenal istilah desa.
Pemerintahan di bawah distrik yaitu kampung untuk di kabupaten atau kelurahan untuk di perkotaan. Kepala kampung dipilih oleh warga. Sedangkan kepala kelurahan adalah ASN yang ditunjuk oleh walikota atau bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh, Kota Jayapura walaupun disebut kota, tetapi juga memiliki kampung-kampung di pinggir kota atau di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini.
Sedangkan Kabupaten Jayapura juga memiliki kelurahan, tetapi hanya sebatas di Distrik Sentani yang merupakan pusat kabupaten.
Istilah distrik atau district merupakan peninggalan Belanda yang pernah berkuasa di Papua hingga 1962. Pada masa pemerintahan Belanda, pemerintahan di atas district adalah onderafdeeling yang dikepalai oleh seorang controleur.
Controleur akan bertanggungjawab kepada assistent resident selaku kepala afdeeling. Pada masa Belanda, Papua disebut Nederlandsch Nieuw Guinea yang dikepalai oleh seorang gubernur.
Pada masa itu, ada gubernur yang agak berbeda dengan yang lainnya. J van Baal yang menjadi gubernur pada 1 April 1953 hingga 1 Mei 1958, ia adalah seorang antropolog yang mendirikan Kantoor voor Bevolkingszaken di Hollandia, sebutan Kota Jayapura saat itu.
Melalui kantor ini, J van Baal menugaskan para ilmuwan Belanda dari segala bidang untuk melakukan penelitian tentang Papua untuk digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah Belanda di Papua.
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol