Lonjakan kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura, membuat Pemerintah menyelat sementara Jembatan Suramadu. Mari kita kenal jembatan yang satu ini.
Naiknya kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura, membuat pemerintah melakukan random test COVID-19 di Jembatan Suramadu arah Surabaya. Kabar terakhir, kasus positif COVID-19 di Bangkalan disebut membludak.
Padahal pada Sabtu (5/6) lalu, kasus aktif di Bangkalan masih berjumlah 56. Kini, naik sekitar 240 persen menjadi 190 kasus aktif.
"Untuk saat ini, Bangkalan menjadi daerah dengan kasus aktif terbanyak di Jatim yakni 190 kasus," ujar Jubir Satgas COVID-19 Jatim Dr Makhyan Jibril saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (9/6/2021).
Dari data Satgas COVID-19 Jatim, pada Minggu (6/6), kasus positif Corona di Bangkalan bertambah 25. Lalu pada Senin (7/6), bertambah 40. Pada Selasa (8/6) kemarin, bertambah 80 kasus. Total dalam 3 hari, ada penambahan 145 kasus baru di Bangkalan.
Salah satu dampaknya dapat dilihat di Jembatan Suramadu arah Surabaya, di mana kepadatan terjadi. Bahkan, penyekatan sempat menimbulkan drama warga positif COVID-19 yang kabur setelah dinyatakan positif.
Terlepas dari itu, Jembatan Suramadu yang menjadi landmark kota Surabaya ini menghubungkan pulau Jawa dan Madura. Jembatan ini memiliki panjang 5.438 meter dengan lebar 30 meter, sekaligus menjadi yang terpanjang di Indonesia.
Sejarah Jembatan Suramadu dibangun pada tahun 2003. Hanya saja, waktu pengerjaannya molor hingga 6 tahun sehingga baru diresmikan di tahun 2009.
Pembangunan Jembatan Suramadu menghabiskan dana hingga triliunan rupiah. Diketahui biaya investasi pembangunan oleh 4 kontraktor lokal tersebut mencapai Rp 4,5 triliun.
Ada 2 jalur untuk motor dan 2 jalur untuk mobil. Di malam hari jembatan kian terlihat mempesona oleh warna-warni lampu yang menyala sepanjang jalur. Adakah traveler yang pernah melewati jembatan ini?
Simak Video "Video: Viral Polisi Patroli Bantu Ibu yang Melahirkan dalam Truk di Suramadu"
(rdy/ddn)