Dusun Gir Pasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah ibarat permata. Kampung terpencil di kawasan rawan bencana (KRB) II Gunung Merapi itu kini menjadi objek wisata alam pegunungan yang sedang hits!
Terletak di ketinggian sekitar 1.800 mdpl, kampung itu terus bersolek. Meskipun berjarak lima kilometer dari puncak gunung aktif, panorama alam dan keunikannya menjadi surga bagi wisatawan.
Dusun dengan penghuni 12 kepala keluarga (KK) itu, selain jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, juga terpisah dari dusun lain dalam satu desa. Letaknya yang berada di tengah lingkaran jurang Sungai Pakis menyebabkan kampung itu tak mudah diakses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada jalan beraspal mulus atau rabat cor ke dusun tersebut. Untuk menginjakkan kaki di kampung Gir Pasang, hanya ada dua pilihan dengan jalan setapak atau gondola.
![]() |
Jalan setapak yang tersedia, jangan dibayangkan seperti jalan desa pada umumnya. Sebab jalan itu adalah jalan dengan 1001 anak tangga, naik dan turun tebing jurang.
Di sepanjang jalan, tidak ada rumah penduduk, toko kelontongan dan swalayan. Yang ada hanya tebing jurang, semak, pepohonan tempat serangga bergelantungan atau dan jalur monyet ekor panjang mencari makan.
Tapi di balik keterasingannya, dusun Gir Pasang menyimpan panorama alam nan indah. Dari dusun itu, wisatawan bisa memandang puncak Gunung Merapi atau dataran rendah di lerengnya.
Udaranya yang sejuk dari rapatnya pohon hutan membuat segar badan dan pikiran. Kabut yang kadang turun diselingi suara tonggeret di pucuk pepohonan, menghadirkan suasana tenang.
Bagaimana rutenya? Untuk menuju dusun itu, wisatawan bisa memulai dari Kota Klaten melalui jalan alternatif Kemalang-Boyolali yang melintas Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang.
![]() |
Dari simpang jalan ruas desa tersebut, wisatawan bisa berbelok kiri arah Pasar Surowono dan terus naik sampai Balai Desa Tegalmulyo. Di barat balai desa, petugas retribusi desa wisata akan dengan ramah menunjukkan rutenya yang hanya berjarak 300 meter.
Sejak diprogramkan menjadi Desa Wisata Tegalmulyo, wisatawan terus membanjiri Dusun Gir Pasang dan sekitarnya sebagai ikon utama. Padusunan yang dulu sepi itu pun kini berubah bergairah.
"Dulu sebelum dirintis desa wisata dusun disini sepi. Gir Pasang terpencil tapi sebab akses utama harus melalui seribuan tangga," kata Sekretaris Kelompok Desa Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo, Purnama pada detikcom di lokasi, Minggu (13/6/2021) siang.
Dikatakan Purnama, karena memiliki keunikan dan keindahan alamnya, Pokdarwis bersama masyarakat mulai merintis desa wisata sejak tahun 2012. Keunikan dusun Gir Pasang dicoba diperkenalkan ke luar.
"Kita perkenalkan Dusun Gir Pasang yang unik. Kita juga kembangkan destinasi wisata lain agar Dusun Gir Pasang dikenal luas," papar Purnama.
Untuk masuk ke desa wisata Tegalmulyo, termasuk Gir Pasang, ucap Purnama, pengunjung cukup membayar retribusi Rp 2.000 di dekat balai desa. Dengan retribusi itu wisatawan bisa mengunjungi semua destinasi.
"Dengan Rp 2.000 itu sudah bisa menikmati semua destinasi. Mulai kampung Gir Pasang, embung sampai jalur pendakian gunung Merapi di sapu angin," ujar Purnama.
Kini setelah dikembangkan dengan berbagai destinasi dengan konsep pemberdayaan, ungkap Purnama, pengunjung bertambah banyak. Pada momen liburan pengunjung bisa mencapai 750 orang.
"Pada hari Minggu dan liburan bisa sampai 750 orang dan itu kita catat di buku retribusi. Untuk retribusi itu hanya pada hari libur dan Minggu saja," kata Purnama.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan