DOMESTIC DESTINATIONS
7 Fakta Rammang-rammang yang Diusulkan Dapat Status UNESCO oleh Sandiaga

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap Rammang-rammang berstatus UNESCO Global Geopark. Berikut tujuh fakta Rammang-rammang.
Sandiaga Uno menyambangi Rammang-rammang pekan ini. Muncul wacana agar kawasan karst di Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan itu masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark.
Rencananya pada Juli 2021, tim dari UNESCO melakukan penilaian kelayakan kawasan Geopark Maros-Pangkep masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark.
"Saya hari ini memberikan dukungan penuh terhadap Maros-Pangkep, geopark yang kita ajukan sebagai UNESCO Global Geopark," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau pusat informasi Geologi Maros-Pangkep, Kamis (17/6).
![]() |
Legitimasi dari UNESCO diharapkan berdampak signifikan terhadap keberlanjutan pelestarian potensi yang ada dalam Geopark Maros-Pangkep. Selain itu, menjadi sarana promosi yang efektif sehingga dapat menambah minat wisatawan, tidak hanya nusantara tapi juga mancanegara.
"Berkaca dari kesuksesan Belitung yang mendapatkan UNESCO Global Geopark, kami berharap sekaligus bisa meningkatkan daya tarik wisata di Rammang-rammang, terutama dari segi kelestarian alam dan lingkungan," ujar Sandiaga.
"Selain itu, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, menangkap kearifan lokal dan tentunya menjadikan Pangkep sebagai kabupaten yang mengalami pertumbuhan ekonomi lebih baik dan menyejahterakan masyarakatnya," Sandiaga menambahkan.
Berikut tujuh fakta Rammang-rammang yang ada di kawasan Geopark Maros-Pangkep:
1. Kawasan karst terbesar kedua di dunia
Kawasan Geopark Nasional Maros - Pangkep (GNMP)/Maros Pangkep Aspiring Unesco Global Geopark (MPAUGGp) meliputi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Secara administrasi masuk wilayah darat dengan luas 223.629 ha dan Kepulauan Spermonde dengan luas 88.965 ha.
Geopark Maros-Pangkep telah mendapatkan status Geopark Nasional pada 2017. Kawasan ini tercatat sebagai kawasan karst terluas di dunia kedua setelah kawasan karst di China. Spesialnya, kawasan karst di Maros Pangkep memiliki tipe menara karst (tower karst) yang terbesar dan terindah kedua di dunia setelah kawasan karst di Shilin Yi, Provinsi Yunnan, China.
Karst Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.
2. Ratusan Gua Purba
Karst Maros-Pangkep memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun.
Lukisan itu ditemukan di Leang Timpuseng pada 2014. Lukisan berupa cap tangan dan babi rusa. Lukisan itu membuat lukisan tangan di El Castillo, Spanyol, tak lagi menjadi yang tertua di dunia.
Jejak berupa lukisan purba itu juga ditemukan di Leang Burung, Leang Pettae, serta Leang Pettakere.
Sementara itu, di Leang Bettue ditemukan perhiasan berusia puluhan ribu tahun.
Selain itu ada Goa Permata. Stalaktit dan stalakmit di gua ini memiliki beragam bentuk unik. Ada bentuk anjing yang sedang duduk, dinosaurus, pun ada yang menyerupai sesosok ibu sedang menggendong bayinya.
3. Karajaan Kupu-kupu
Di kawasan ini hidup jutaan spesies kupu-kupu, sampai-sampai mendapatkan julukan "Kingdom of Butterfly". Predikat itu diberikan oleh naturalis berkebangsaan Inggris Alfred Russel Wallace.
![]() |
Wallace mengumpulkan 232 jenis kupu-kupu (Lepidoptera) yang terdiri dari 139 jenis Papilionoidea, 70 jenis kupu-kupu malam (moths), dan 23 jenis Hesperiidae (skippers).
Halaman berikutnya ---> Rammang-rammang Mudah Dijangkau dari Makassar