Pandemi COVID-19 membawa dampak yang signifikan untuk museum sejarah di Indonesia. Salah satu museum sejarah yang merasakan kendala selama pandemi berlangsung adalah Museum Bahari Jakarta.
Museum yang beralamat di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara ini mengalami proses buka-tutup mengikuti aturan pemerintah yang akhirnya menimbulkan kendala bagi operasional. Salah satu staff edukasi Museum Bahari, Firman Fathurahman, mengatakan bahwa kendala terbesar yang dialami Museum Bahari selama pandemi bukan di bagian perawatan, melainkan bagaimana museum tetap hadir di masyarakat.
![]() |
"Jadi kendalanya tidak hanya merawat, tapi bagaimana museum hadir di masyarakat. Makanya kita kini mengadakan kegiatan virtual tour via Zoom dan Instagram," terang Firman kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengungkapkan bahwa Museum Bahari tidak terlalu terkendala di perawatan karena biaya alokasinya disediakan oleh Dinas Kebudayaan serta dana bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Untuk perawatan, karena kita ada di bawah Dinas Kebudayaan, ada alokasi khusus untuk perawatan. Untuk Museum Bahari sendiri dapat dana alokasi khusus dari Kemendikbud untuk mengelola program kegiatan serta perawatan, itu dibantu juga dari Kemendikbud," tambahnya.
Selanjutnya, virtual tour via instagram dan zoom
Virtual Tour via Instagram dan Zoom
Sudah sejak tahun lalu, Museum Bahari menyediakan layanan virtual tour yang dibagikan lewat akun Instagram @museumkebaharianjkt dan webinar via aplikasi Zoom. Tujuan diadakannya virtual tour ini adalah agar Museum Bahari tetap hidup di tengah masyarakat walaupun dalam kondisi pandemi.
"Jadi di Instagram Museum Bahari, di situ sudah sejak tahun lalu, kita mencoba menghidupkan Museum Bahari. Kita beberapa kali live via Instagram untuk virtual tour ruangan-ruangan yang ada di sini, lalu mengadakan podcast juga untuk mengupas koleksi-koleksi yang ada di sini. Kemudian seiring waktu, makin berkembang yang mana virtual tour tidak hanya dari live Ig tetapi juga interaktif dengan menggunakan Zoom Meeting," jelas Firman.
![]() |
Firman mengatakan bahwa sejak pandemi berlangsung, sekolah-sekolah tidak lagi bisa mengadakan study tour langsung ke Museum Bahari. Maka dari itu tim Museum Bahari menemukan alternatif dengan menyediakan layanan virtual tour via aplikasi Zoom.
"Via aplikasi Zoom ini menjadi solusi untuk sementara bagi sekolah-sekolah yang masih khawatir untuk datang ke museum tapi ingin mengetahui Museum Bahari, nah makanya kita membuka kegiatan virtual tour via Zoom ini untuk mengakomodasi pengunjung terutama sekolah yang biasa study tour, sekarang jadi melalui virtual tour tersebut," tambahnya.
Aktivitas yang dilakukan dalam virtual tour tersebut beragam, mulai dari pemberian materi seputar koleksi dan kemaritiman, kemudian sesi virtual tour ruangan-ruangan yang ada museum dalam rangka memberikan edukasi seputar koleksi, serta kegiatan workshop pembuatan kerajinan tangan, seperti membuat miniatur kapal dan alat tangkap ikan tradisional.
Pengisi materi webinar atau virtual tour tersebut adalah para pemandu atau staff edukasi Museum Bahari serta mengundang para konservator. Untuk biaya virtual tour via Instagram adalah gratis sedangkan via Zoom Meeting hanya membayar untuk paket data dan aplikasi Zoom-nya saja.
Hal ini merupakan cara-cara yang dilakukan Museum Bahari agar tetap dekat dengan masyarakat walaupun harus tanpa pengunjung di tempat sekalipun. Bagi Traveler yang sudah rindu dengan koleksi kapal di museum maritim kecintaan kita ini, bisa cek Instagram @museumkebaharianjkt agar tidak ketinggalan jadwal live virtual tour serta kegiatan menarik lainnya.
Selain via Instagram, sekarang Traveler sudah bisa berkunjung langsung ke Museum Bahari Jakarta. Museum ini dibuka sejak pukul 9:00 hingga 15:00 WIB, dengan harga tiket Rp 2.000-Rp 5.000 tergantung kategori pengunjung. Pastikan kalian sudah divaksin jika ingin berkunjung ya, Traveler.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!