Di Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada banyak sapi. Bukan sapi biasa, inilah sapi gunung yang sangat unik.
detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika melakukan perjalanan ke Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB baru-baru ini.
Jalan-jalan ke area perbukitan, traveler akan disambut dengan pemandangan ternak sapi. Saat masuk ke desa pun, sayup-sayup suara sapi bersahut-sahutan di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain ladang, lain belalang. Begitu juga dengan sapi di Sembalun. Berada di kaki Gunung Rinjani, sapi-sapi Sembalun adalah sapi gunung.
"Sejak dulu, ternak sapi di Sembalun tidak pernah di kandang," ucap Abdul Rozak, pemandu lokal.
Rozak bercerita bahwa sapi-sapi Sembalun dibiarkan untuk mencari makan sendiri di perbukitan. Namun, bukan berarti sang pemilik tak merawat ternak sapinya.
"Seminggu sekali, pemilik sapi akan membawakan air garam untuk mereka. Sapi gunung suka air garam," kata dia.
Saking uniknya soal makanan sapi itu, bule-bule sangat senang diajak melihat sapi. Ini bahkan jadi atraksi pemanggilan sapi.
"Yeeeemaaaaaa," begitulah cara peternak memanggil kawanan sapinya.
Segera setelah mendengar ini, sapi-sapi akan berjalan mendekati sang pemilik. Iya, bukan peternak yang mencari sapi, tapi sapi-sapinya lah yang menghampiri tuannya.
"Misalnya, ada seribu sapi di tempat itu, tapi dia hanya punya 100 sapi. Begitu dipanggil dengan cara tadi, 100 sapi miliknya akan datang menghampiri tuannya," kata Rozak.
Sembalun sangatlah luas. Lantas bagaimana sang tuan tau ke mana sapi-sapi miliknya pergi?
"Sang tuan cukup datang ke tempat di mana dia melepas sapinya," katanya singkat.
Keunikan lain dari sifat sapi ini akan terlihat ketika sang tuan meninggal. Selama hidupnya, keluarga sang tuan haruslah ikut datang merawat sapi, sehingga sapi-sapi tersebut mengenal keluarga tuannya.
"Jika sang tuan meninggal dan selama itu sang keluarga tidak pernah ikut merawat, maka sapi-sapi ini akan jadi sapi liar. Mereka tidak akan mau dirawat oleh keluarga tuannya, karena tidak kenal," kata dia.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan