Pangandaran tak hanya melulu wisata pantai. Pangandaran juga punya Curug Cipuringgis yang cantik.
Curug yang baru dibuka sejak satu bulan yang lalu ini sudah mulai dikunjungi banyak wisatawan lokal. Suasananya teduh dan asri, lokasinya di Desa Putrapinggan Kecamatan Kalipucang.
Haerudin (60), Tokoh masyarakat di Curug Cipuringgis menceritakan kisah kepercayaan di Curug Cipuringgis. Dulunya daerah tersebut merupakan area perkebunan Tuan Cerman dan pesawahan zaman Belanda yang sudah dikontrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya orang-orang dari Netherland sudah menjelajahi Curug Cipuringgis sejak tahun 1960an. Namun untuk nama Curug Cipuringgis sendiri diberikan oleh warga lokal.
Konon nama tersebut diberikan karena sebagian besar wilayah ini terutup kebun awi atau bambu.
![]() |
"Dulu suara-suara bambu yang disapu angin berbunyi pring sehingga menghasilkan suara yang meringis, terus warga sekitar menyebutnya Cipuringgis," kata Haerudin yang merupakan pemilik sebagian tanah kepada detikTravel.
Dalam suatu kisah Haerudin sempat mendapatkan serangan mistis di area Curug Cipuringgis. Saat dirinya akan mengolah lahan sawah pukul 02.00 pagi secara kasat mata menemukan sosok siluman yang menjelma wanita.
Padahal kata Haerudin penunggu wilayah Curug Cipuringgis adalah Mbah Bojong.
"Dia mengaku sebagai Mbah Bojong, saat merasuki seseorang yang kesurupan," ucapnya.
Namun saat ditanya Haerudin, Mbah Bojong bisa menampakan dirinya sebagai apapun.
"Mbah Bojong tidak mau menyebutkan sosok aslinya, dia sebut suatu saat dalam waktu yang sudah ditentukan akan menampakan wujud aslinya," kata Dia.
Ia mengatakan Curug Cipuringgis merupakan sarang siluman, sempintas warga lokal menemukan harimau, ular, monyet dan hewan melata. Padahal bukan wujud aslinya,
"Mereka hanya menjelma," ucapnya.
Bahkan kerap kali Curug Cipuringgis menjadi lokasi semedi orang-orang pintar. Pernah ada kelompok ulama yang berkunjung ke situ untuk wirid.
"Kalau niatnya baik untuk mendapatkan ilmu kesabaran, hasilnya pun baik," terangnya.
Tak sedikit orang bersemedi untuk meminta kekayaan dan menguntungkan diri pribadi. Haerudin berkata banyak korban salah kaprah.
"Mereka yang meminta kekayaan kebanyakan untuk keperluan pribadi, sehingga ada syarat yang harus dipenuhi, salah satunya kehilangan seseorang yang disayang," katanya.
Apabila orang yang meminta sesuatu di Curug Cipuringgis tidak jujur maka akan ada teror dari para penghuni.
Bahkan sempat ada yang sengaja datang ke Curug tersebut untuk mencari batu giok. Menurutnya batu itu mahal dan bisa dijual. Karena niatnya tidak baik, setelah sampai di rumah batu giok berubah menjadi batu biasa.
"Gimana keinginan hatinya, mungkin saja yang mengubah itu gusti nu agung," ucap dia.
Kepercayaan masyarakat zaman dulu memang klasik. Haerudin menganggap hal itu sebagai hal yang lumrah. Namun jika saat ini masih ada, bukan saatnya.
"Hidup itu yang penting berkah, sanajan petani ukur dahar beas nu penting hate aya katenangan (meski petani, makan sekedar dengan beras yang penting hati tenang)," sahut Haerudin dengan tegas.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum