Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Sabtu, 05 Feb 2022 12:51 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Istana Gebang, Saksi Bisu Masa Muda Sukarno

Erliana Riady
detikTravel
Jakarta -

Bagi warga Kota Blitar, nama Istana Gebang merajut benang merah sejarah nama besar Bung Karno. Di rumah inilah, terukir jejak masa muda Sang Proklamator Bangsa.

Istana Gebang adalah kompleks bangunan berarsitektur Indhies di Jalan Sultan Agung nomor 56,59 dan 51. Tepatnya di Kampung Gebang Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar.

Dinamakan Istana Gebang yang telah dikenal sejak tahun 1950an, mengikuti nama-nama tempat yang pernah disinggahi Bung Karno. Atau, mengandung nilai historis yang berkaitan dengan kegiatan Presiden RI ke-1. Seperti nama lainnya Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Batitulis atau Istana Bogor.

Riwayat destinasi wisata sejarah ini, merujuk dari buku "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia". Buku edisi USA ini diterbitkan oleh The Bobbs Merril Company Inc. NY tahun 1965. Kemudian dialih bahasakan oleh Mayor Abdul Bar Salim penerbit Gunung Agung MCMLXVI dan buku Sukarno, An Autobigraphy as told to Cindy Adams.

Istana Gebang, Mengukir Jejak Masa Muda Bung Karno di Blitar Foto: Erliana Riady

Di halaman 47 diterangkan, ayahanda Bung Karno, R. Soekeni Sosrodihardjo sebagai guru dipindahtugaskan dari Mojokerto ke Blitar pada tahun 1917. Saat itu jabatanya sebagai Mantri Guru Laki-Laki (Normal Jongens School-sekarang SMAN 1 Kota Blitar). Lalu di halaman 50 dituliskan, pada musim kemarau tahun 1919, ketika Bung Karno pulang ke Blitar lalu pergi bermain ke rumah temannya di Wlingi. Jaraknya sekitar 20 KM arah timur Kota Blitar.

Saat itulah Gunung Kelud meletus hebat, sehingga memutus jalur transportasi mobil maupun kereta api. Bung Karno mengisahkan "Sementara di Surabaya, Pak Tjokroaminoto yang menjadi induk semangnya selama menempuh pendidikan di Surabaya, merasa sangat cemas. Dia menaiki mobilnya dan melakukan perjalanan ke Blitar cuma ingin mengetahui keadaan Soekarno.

Mula-mula ia tidak dapat menemuiku dan orang tuaku. Rumah kami selamat akan tetapi rumah itu sudah menjadi tumpukan lahar dan lumpur. Sampai di Jalan Sultan Agung 53, Pak Tjokro hanya mendapati rumah kosong sama sekali".

"Dari cerita itu dapat disimpulkan, Istana Gebang mulai ditempati keluarga Bung Karno tahun 1917. Dibeli dari CH. Portier, ini orang Belanda pegawai Kereta Api di Blitar. Beberapa sumber lisan juga menceritakan, rumah ini dibangun bersamaan dengan pembangunan Stasiun KA Blitar tahun 1884," tutur Kabid Pengelola Kawasan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Heru Santoso kepada detikjatim, Sabtu (29/1/2022).

Ketika sekolah di Hoogere Burger School-SMA (HBS) lulus tahun 1921, Bung Karno memang tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya. Lalu ketika sekolah di Technische Hoogeschool atau Sekolah Teknik-ITB di Bandung, Soekarno pun masih sering pulang ke Istana Gebang untuk meminta uang kuliah dan pemondokan kepada orang tua dan kakaknya, Soekarmini. Saat itu sang kakak perempuan Soekarno bersuamikan Raden Poegoeh, seorang pegawai dinas pekerjaan umum di Kota Malang.

"Dalam konteks historis, Istana Gebang menjadi tempat yang mengukir sejarah. Mulai jejak masa muda Bung Karno, masa pergerakan kemerdekaan, pemberontakan PETA hingga akhir kepemimpinannya," ungkapnya.

Dalam catatan sejarah, Bung Karno mengadakan pertemuan dengan Shodanco Soeprijadi, Shodanco Muradi dan Shodanco dr. Ismangil. Pertemuan itu mendiskusikan rencana pemberontakan tentara PETA pada 14 Februaro 1945. Walaupun akhirnya para tokoh PETA Blitar ini tertangkap, namun bendera merah putih untuk pertama kalinya dikibarkan di bagian belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya Blitar, jelang Subuh pada tanggal tersebut.

Menurut Heru, dalam konteks kontemporer, khususnya sejak jatuhnya Bung Karno tahun 1965 dan wafat tahun 1970 hingga saat ini. Istana Gebang seakan menjadi saksi, bahwa eksistensi Bung Karno senantiasa tetap dihidupkan di Kota Blitar dalam mewujudkan nilai-nilai perjuangannya.

"Di sini tiap tahun, di sini menjadi lokasi Haul Bung Karno dan Hari Lahir Pancasila atau Grebeg Pancasila yang diselenggarakan Pemkot Blitar secara nasional," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikjatim. Simak berita Surabaya dan daerah Jawa Timur lainnya di link ini.

(pin/pin)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA