Komplek Umbul Pengging di Boyolali dipercaya bisa memberi kesembuhan dan naik pangkat bagi traveler yang melakukan tirakat berendam di sana. Bagaimana kisahnya?
Di Kawasan Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali ada sejumlah tempat yang biasa digunakan masyarakat untuk laku tirakat. Di antaranya kompleks Pemandian Tirtomarto Umbul Pengging.
Hampir setiap malam, ada saja orang yang melakukan laku tirakat dengan berendam di sana. Terutama di malam Jumat, utamanya malam Jumat Pahing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah warga dari berbagai daerah di Solo Raya dan sekitarnya datang ke umbul itu untuk kungkum dengan berbagai keperluan serta kepercayaan.
"Di hari-hari biasa itu kadang ada, kadang tidak ada. Tapi kalau malam Jumat pasti ada dan yang paling ramai itu di malam Jumat Pahing," kata Pardi, penjaga Umbul Ngabean di komplek Umbul Pengging.
![]() |
Menurut Pardi, dari 4 umbul di komplek pemandian Tirtomarto ini hanya 2 yang sering dipakai untuk kungkum yakni Umbul Ngabean dan Umbul Dudo.
"Yang paling banyak di Umbul Ngabean," terang dia.
Kepentingan dari masing-masing orang yang laku tirakat kungkum ini berbeda-beda. Untuk Umbul Ngabean, berendam di sini dipercaya bisa untuk nggayuh derajat atau naik pangkat.
"Kepercayaannya kadang beda-beda. Kalau sini kebanyakan ya buat derajat, pangkat itu Umbul Ngabean. Kalau dagang atau usaha ya umbul Dudo. Tetapi tergantung kepercayaannya masing-masing," paparnya.
Kepercayaan tirakat kungkum untuk nggayuh derajat maupun pangkat di Umbul Ngabean, lanjut dia, kemungkinan karena umbul yang berada di paling timur itu merupakan bekas pemandian raja. Umbul Ngabean ini dulu sering digunakan Paku Buwono (PB) X untuk mandi saat mengunjungi Umbul Pengging.
Dulu, umbul Ngabean yang berbentuk bulat itu merupakan tempat pemandian favorit PB X. Sebagai tempat pemandian raja, Umbul Ngabean dibangun cukup mewah. Nuansa Keraton Surakarta begitu kental di bangunan umbul ini.
Ternyata tak hanya untuk mandi dan tirakat kungkum, Umbul Ngabean juga sering digunakan warga untuk terapi kesehatan. Warga yang melakukan terapi biasanya kungkum di Umbul Ngabean pada pagi hari.
"Biasanya mulai sekitar pukul 05.30 WIB. Untuk terapi syaraf kejepit, gejala stroke," ujar Pardi.
***
Artikel ini telah tayang di detikJateng. Untuk informasi dan berita seputar Semarang, Solo, dan daerah-daerah lain di Jateng, klik di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol