Di Rumah Ini BJ Habibie Lahir, Belajar, dan Bermimpi Bikin Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Rumah Ini BJ Habibie Lahir, Belajar, dan Bermimpi Bikin Pesawat

Muhclis Abduh - detikTravel
Senin, 11 Apr 2022 07:32 WIB
Museum BJ Habibie.
Museum BJ Habibie (Muhclis/detikcom)
Parepare -

Di rumah ini, BJ Habibie lahir dan menghabiskan masa kecil. Di rumah ini BJ Habibie membangun mimpi membuat pesawat terbang.

Rumah itu ada di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie, Kecamatan Ujung. Presiden RI ke-3 Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie lahir di sana pada 25 Juni 1936 silam. Di rumah itu pula dia pertama kali bermimpi untuk membuat pesawat terbang.

Mimpi Habibie kecil di rumah itu kemudian hari tercapai, sehingga dia dijuluki Mr. Crack, karena berhasil memperkenalkan cara menghitung perambatan retak secara acak atau crack propagation on random pada pesawat terbang sampai ke tingkat atom. Teori ini kemudian dikenal dengan teori crack propaganation atau dikenal juga sebagai teori Habibie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini, setiap kenangan masa kecil Habibie masih tersimpan rapi di sudut rumah yang kini menjadi museum di Parepare.

"Kenangan Pak Habibie tersimpan di setiap sudut rumah di Jalan Alwi Abdul Jalil Habibie itu. Infonya itu Pak Habibie sering buat pesawat kertas di situ. Kalau dengar suara pesawat dia girang sekali dan berlari dari dalam rumah. Jadi bisa dibilang itu tempat inspirasi awal dia membuat ingin membuat pesawat," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Parepare, Mustadirham, kepada detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Museum BJ Habibie.Museum BJ Habibie. Foto: Muhclis/detikSulsel

Mustadirham menjelaskan rumah tersebut merupakan rumah dinas dari Alwi Abdul Jalil yang saat itu merupakan landbouwconsulent atau setara dengan Kepala Dinas Pertanian di Kota Parepare pada masanya. Luas rumah 942 meter persegi.

"Di rumah ini juga Pak Habibie bermain bersama teman-temannya kala itu. Dia sering bermain kelereng dan suka main gandrang bulo," dia menjelaskan.

Selain itu, ada pohon di depan rumah yang menjadi tempat bermain dan dipanjati BJ Habibie kala masih kecil. Sayang, pohon tersebut telah ditebang karena menjadi lokasi tempat dibangunnya Museum BJ Habibie.

"Pak Habibie waktu datang itu tunjuk pohon depan rumah. Dia katanya sering panjati itu pohon," bebernya.

Dia menambahkan saat ini tak ada lagi koleksi peninggalan perabotan rumah BJ Habibie di tempat tersebut. Sebelumnya, sempat ada ranjang dan lemari. Namun, diambil oleh keluarga Usman Ballo yang sempat tinggal di rumah tersebut.

"Ada ranjang dan lemari keluarga Pak Habibie di keluarga Pak Usman Ballo (pejuang kemerdekaan). Kan dulu keluarga Pak Usman Ballo yang sempat tempati dan itu mereka pindahkan juga saat pindah rumah," dia menjelaskan.

Saat ini mereka mencoba proses melobi keluarga Usman Ballo untuk dapat menyerahkan koleksi tersebut. Jika pun ternyata tidak bisa maka akan dibuat replika.

"Kita mau minta, tetapi misalnya jika memang tidak bisa maka kita buatkan replikanya saja," kata dia.

Kisah Mencari Rumah Kelahiran BJ Habibie

Penulis buku Mr. Crack dari Parepare, Andi Makmur Makka mengisahkan proses menemukan rumah kelahiran BJ Habibie. Ia pernah menanyakan saat Habibie masih hidup apakah ada keinginan untuk membeli rumah tersebut.

"Hubungan emosional saya adalah pada rumah di mana saya lahir. Tidak untuk saya miliki dan jadi tempat tinggal kembali, tetapi untuk dijadikan museum peragaan teknologi bagi anak-anak muda. Kau nanti pasang replika peralatan masa lalu milik orang tua saya dan benda-benda yang milik saya yang bisa dipajang," ujar Habibie yang diingat Makmur Makka.

Makmur pun akhirnya menemukan orang yang juga pernah ikut bersama keluarga BJ Habibie saat di Parepare. Dari sosok bernama Andi Tima itu dia menunjuk rumah jabatan Kepala Cabang BNI Parepare (sekarang di Jalan Alwi Abdul Djalil Habibie) sebagai rumah kelahiran BJ Habibie.

"Kata ibu Tima, rumah di Jalan Bau Massepe (sekarang di Jalan Alwi Abdul Djalil Habibie) itu adalah rumah yang dibangun orangtuanya. Ketika acara pindah rumah ada pertunjukkan wayang di situ," dia menjelaskan.

Dari Rumah Kelahiran BJ Habibie Menjadi Museum

Setelah melalui proses lobi dengan BNI, rumah jabatan tersebut akhirnya dimiliki Pemkot Parepare pada 2019. Makmur mengaku Habibie sempat berkunjung tahun 2016 lalu ke rumah tersebut.

"Beliau, menurut beberapa orang, masih mengingat pada sebuah kamar, di situlah kamar beliau dulu. Pemkot Parepare kemudian berhasil mendapatkan rumah tersebut dan sekarang menjadikannya Museum BJ Habibie," kata dia.

Museum BJ Habibie.Museum BJ Habibie. Foto: Muhclis/detikSulsel

Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Parepare, Mustadirham menambahkan kondisi rumah tersebut tak diubah dari kondisi terakhir. Museum dibangun terpisah dari rumah.

"Kita tidak rubah rumahnya. Tapi, ditambahkan bangunan dua lantai di halaman rumah. Museum itu berlantai dua dan berukuran 20 meter x 12 meter," kata dia.

Pembangunan museum dikerjakan tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021. Anggaran APBD sebesar Rp 3,2 miliar.

Saat ini Pemkot Parepare masih terus berkoordinasi baik dengan anak BJ Habibie, Ilham Habibie maupun pihak museum Kepresidenan RI untuk mendatangkan koleksi BJ Habibie.

"Kita masih sementara proses untuk mendatangkan koleksi pribadi beliau seperti topi, juga pakaian saat menjabat Presiden RI lainnya. Kami sudah meminta ke museum Kepresidenan RI sebab ada koleksinya di situ," jelasnya.

Adapun untuk dibuka secara resmi untuk pengunjung ia mengaku proses izinnya sementara berproses. Sembari menunggu koleksi-koleksi dari BJ Habibie.

"Sementara kita daftarkan sebagai museum dan untuk jadi museum kan harus ada koleksi. Ini yang sementara kita selesaikan semua," kata dia.

Sebelumnya, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menyampaikan Museum Baharuddin Jusuf Habibie Kota Parepare nantinya akan diisi koleksi kebanggaan dan sejumlah penghargaan BJ Habibie, proses pembangunan juga telah diselesaikan.

"Pembangunan museumnya sendiri telah selesai dibangun, dan kita akan segera tata untuk kemudian fungsikan sebagai museum yang nantinya akan diisi berbagai koleksi, penghargaan dan barang pribadi Habibie," katanya.

Taufan menuturkan sesuai dengan hasil diskusi anak BJ Habibie yakni Ilham Habibie, museum ini nantinya juga akan dijadikan sarana pendidikan bagi masyarakat.

"Sesuai dengan hasil diskusi bersama anak BJ Habibie yakni Ilham Habibie, beliau menginginkan museum ini dijadikan sarana pendidikan sehingga ke depan diharapkan bisa melahirkan pemikir-pemikir yang baru untuk kemajuan bangsa dan negara," kata dia.

***

Artikel serupa telah lebih dulu tayang di detikSulsel, klik di sini




(fem/fem)

Hide Ads