Tujuan selanjutnya adalah Taman Buta-buta. Di sana terdapat pohon mangrove jenis buta-buta. Dinamakan begitu karena apabila mata kita terkena getahnya dapat menyebabkan kebutaan. Getah ini kerap digunakan nelayan untuk menangkap ikan dengan cara ditumbuk lalu dilempar ke laut agar ikan pingsan.
"Kaitannya dengan cerita kehidupan, di Taman Buta-buta ini kita menemukan kebuntuan. Jalannya akan membingungkan ke arah mana kita akan melangkah. Di sana kita mulai memanage masalah, menyelesaikannya sendiri atau meminta bantuan dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan atau balik," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lolos dari Taman Buta-buta, perjalanan semakin berat dengan trek menanjak. "Jalur naik kita dituntut untuk sedikit bicara dan banyak bekerja karena kita harus menghemat nafas kita untuk bisa melewati jalur trek tanjakan," ujarnya.
Titik terang mulai terlihat ketika kami menemukan jalanan yang datar di mana terdapat patung warna-warni. Patung warna-warni ini bagaikan warna-warni kehidupan yang dapat kita saksikan ketika usia memasuki separuh abad.
"Karena kita sebagai manusia ada rasa kurang puas, kita akan ditawarkan lagi sebuah pilihan. Kalau kita mau capaian yang lebih tinggi bisa lewat jalur forest dengan melewati tantangan lagi atau jika sudah cukup kita bisa lewat jalan landai," Muliada menjelaskan.
![]() |
Kedua jalan itu sama-sama akan menuju titik akhir perjalanan yakni penangkaran jalak bali. Penangkaran ini melambangkan kemegahan dan keindahan.
Tiba di penangkaran, kami melihat burung jalak bali yang berada di dalam kandang. Setiap kandang diisi sepasang jalak bali yang sedang berusaha untuk mendapatkan momongan.
![]() |
Jalak bali di sini sengaja dikembangbiakkan untuk tujuan konservasi. Biaya operasional dari pengembangbiakan jalak bali ini didapatkan dari tarif inap para tamu Plataran Menjangan.
"Sejak 2015, kami sudah merilis 10 ekor anakan jalak bali dan hari ini kita sudah punya 11 ekor. Kami bisa menjalankan operasional berkat dukungan dari tamu yang menginap. Jadi secara otomatis, ketika tamu menginap di Plataran Menjangan mereka sudah berkontribusi pada kelestarian jalak bali," kata dia.
Simak Video "Video: Yang Perlu Kamu Tahu soal Wisata Kampung Jalak Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!