Vihara Gunung Dewa Siantan merupakan salah satu objek wisata sejarah dan religi yang menjadi simbol toleransi dan keragaman di Kepulauan Anambas. Vihara ini terletak di tebing berbatu di sudut Kota Tarempa, tepatnya di Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan.
Menurut sejarahnya, vihara ini sebelum dibangun megah hanya bangunan sederhana yang terletak di Kampung Tanjung Lambai. Karena lokasinya yang rentan tersapu gelombang pasang lautan, maka pada tahun 1963 lokasinya dipindahkan ke area tempat di mana vihara tersebut sekarang berada.
detikTravel bersama Tim Tapal Batas detikcom beberapa waktu lalu berkunjung ke tempat ini untuk melihat secara dekat. Ternyata kelenteng ini memadukan antara kuil dan vihara yang hampir keseluruhan bangunannya berwarna merah menyala dan ditopang oleh pilar-pilar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vihara ini memiliki tiga kubah hingga ke kuil paling atas. Di beberapa tiangnya yang berwarna biru langit, dililiti patung ular naga warna merah dan hijau. Bagian atas kuil memiliki masing-masing dua patung ular naga yang bertengger kokoh dan saling berhadapan satu sama lain.
Masuk ke dalam vihara, terdapat patung-patung dewa yang berdiri di beberapa sudut. Patung-patung itu antara lain Kwan Gui Yung Phu Sat, San Pou Fo, Kwan Ti Kong, Guan Sai, Mako, Tua Pek Kong, dan Sam Po Kong. Di samping itu juga terdapat Patung Budha Gauthama.
Diketahui, Vihara Gunung Dewa Siantan ini tak hanya menjadi objek wisata semata, melainkan sebagai tempat peribadatan warga Tionghoa yang berada Kepulauan Anambas khususnya di Kecamatan Siantan. Mengingat, warga Tionghoa di Anambas merupakan penduduk kedua terbanyak setelah warga melayu.
"Ya (Vihara Gunung Dewa Siantan) itu masuk ke dalam salah satu wisata religi yang menjadi simbol keragaman di Kepulauan Anambas," jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Anambas Effi Sjuhari kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Tak heran, pada saat momen tertentu seperti imlek, vihara ini akan dipenuhi oleh warga Tionghoa Tarempa dan sekitarnya. Selain itu, ada pula yang datang dari luar kota yang tengah merantau dan pulang untuk merayakan imlek bersama keluarga.
Sementara itu, menariknya vihara ini selain dimanfaatkan sebagai tempat wisata religi, juga kerap dimanfaatkan oleh wisatawan yang berkunjung untuk melihat pemandangan laut lepas yang indah. Mengingat lokasi vihara ini berada persis di atas tebing berbatu yang pemandangan utamanya adalah laut dan Kota Tarempa.
Bagi traveler yang sedang di Kota Tarempa, Kepulauan Anambas dan ingin mengunjungi vihara ini bisa menggunakan jalur darat. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dengan pusat kota bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua sekitar 5-10 menit.
Oh iya, sebelum masuk ke kawasan vihara ini, traveler disarankan untuk meminta izin lebih dahulu ke pengurus setempat. Siapapun boleh berkunjung ke vihara tersebut asal menaati semua peraturan yang diberikan pengelola.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?