Para pemburu wangsit memang terdengar aneh, namun mereka ada di dunia nyata. Mereka berburu wangsit sampai ke sebuah makam keramat di Karawang. Bagaimana kisahnya?
Makam bukan hanya menjadi tempat bersemayam jasad manusia. Beberapa makam yang disebut keramat diyakini menyimpan berbagai cerita misteri, bahkan jadi tujuan para peziarah sebagai salah satu bentuk ikhtiar mencapai sesuatu yang diinginkan.
Di Karawang terdapat sebuah makam yang sakral, makam tersebut merupakan makam Raden Anom Wirasuta, yang merupakan Bupati kedua Kabupaten Karawang. Makam tersebut beralamat di Dusun Bojongmanggu, Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesepuh Bojongmanggu Ustaz Adom Domiri mengatakan, makam tersebut kerap dikunjungi para pemburu wangsit di waktu-waktu tertentu. Seperti halnya bulan Maulid atau mulud, dan bulan Rajab dalam sistem penanggalan Jawa.
"Biasanya banyak yang ziarah itu antara bulan Mulud atau Rajab, bahkan ada juga yang menginap atau bermukim di makam tersebut," ucap Adom saat ditemui di Makam Raden Anom Wirasuta.
Ia menuturkan, peziarah yang bermukim itu merupakan orang yang sedang menunggu wangsit (pesan) atau amanat ghaib, yang diyakini para peziarah.
"Jadi proses ziarah di sini bukan hanya berdoa, atau bertawasul, ada juga orang yang tirakat membawa perbekalan menunggu wangsit untuk menginap di sini," kata dia.
Lamanya orang menginap untuk menunggu wangsit itu bervariatif, ada yang sepekan, belasan hari. Bahkan terkadang mencapai 40 hari.
"Wangsit itu datangnya kan gak tentu yah, biasanya wangsit datang melalui mimpi, nanti di mimpi itu orang diperintahkan atau diberi pesan untuk melakukan ini, atau mendatangi seseorang. Nah, lamanya waktu bertirakat itu kadang ada yang seminggu, bahkan ada yang mencapai 40 hari, mereka tak akan pulang sebelum datang wangsit," ujar Adom.
Kebanyakan dari peziarah datang dengan tujuan yang berbeda, namun kebanyakan di antara mereka para calon pejabat, yang bertujuan ingin terpilih menjadi pejabat.
"Kalau diibaratkan sekolah, tempat ziarah itu juga punya jurusan. Mereka yang datang ke sini kebanyakan yang berniat mencalonkan diri sebagai pejabat, seperti calon Kepala desa, caleg, bahkan calon kepala daerah. Tapi ada juga yang memang bertujuan ingin memperlancar usahanya," pungkasnya
----
Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol