Masjid Al Alam Marunda diyakini sebagai masjid tertua di Jakarta. Berdiri sejak abad ke-16, masjid ini punya beragam versi cerita pembangunannya.
Menurut pengurus Masjid Al Alam Marunda, Kusnadi, masjid ini diyakini dibangun dalam waktu singkat. "Masjid ini didirikan dalam waktu semalam oleh para aulia," ujarnya.
Versi kedua mengatakan, masjid ini dibangun pada pasukan Fatahillah hendak menyerang Sunda Kelapa pada tahun 1527. Kemudian versi lain menyebut masjid ini dibangun pasukan Mataram pada abad ke-17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula, masjid ini dinamakan Masjid Agung Aulia. Barulah pada 1975 diubah menjadi Masjid Al Alam Marunda. Kusnadi menjelaskan, masjid ini juga dijadikan cagar budaya setelah Dinas Kepurbakalaan melakukan penelitian.
"Pada tahun 1974 sebelum Marunda masuk wilayah DKI Jakarta, saat itu masih Provinsi Jawa Barat, dinamakan Masjid Agung Aulia. Setelah itu pada 1975, masjid ini menjadi benda cagar budaya dan menjadi aset. Pemprov DKI berinisiatif, karena masjid ini didirikan oleh alam maka pada saat itu dinamakan Masjid Al Alam Marunda," ujarnya.
![]() |
Selain bersejarah, Masjid Al Alam Marunda juga terkenal akan keunikan arsitekturnya. Kusnadi memaparkan, masjid ini menggabungkan 4 kebudayaan dalam arsitekturnya yaitu budaya Jawa, Tionghoa, Belanda, dan Betawi.
"Pertama dari kubah berbentuk joglo itu merupakan arsitektur Jawa. Kedua unsur budaya bangsa Tionghoa terlihat dari lengkung naganya, dari wuwungannya. Ketiga ornamen jendela dan pintu berhubungan dengan Betawi. Dan yang keempat, bangsa Eropa yang menunjukkan kekuatannya terlihat dari tiang berbentuk bidang catur," kata Kusnadi.
Masjid Al Alam Marunda terdiri atas bangunan utama, bangunan baru untuk sholat perempuan, pendopo, sumur, halaman, dan pemakaman yang terletak di sebelah barat masjid. Di pemakaman itu, terdapat makam tokoh Kiai Jamiin bin Abdullah yang kerap didatangi masyarakat untuk berziarah.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol