Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 23 Des 2022 21:01 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Sunyi Senyap Jalur Cadas Pangeran, Ini Kisah Seram di Baliknya

Nur Azis
detikTravel
Jalan Lama Cadas Pangeran, Sumedang.
Foto: Jalur Cadas Pangeran (Nur Azis/detikcom)
Sumedang -

Jalur Cadas Pangeran di Sumedang kini memang jarang dilalui. Sunyi senyap jalur ini menghadirkan kisah seram yang kerap dialami traveler. Simak kisahnya!

Jalur lama Cadas Pangeran menjadi jalur alternatif bagi jalan utama yang ada di bawahnya. Kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan yang rawan akan bencana longsor.

Sebab, di sana terdapat tebing tinggi bebatuan dan jurang yang sangat curam. Sehingga arus kendaraan di jalur lama pun menjadi terbatas.

Latar belakang sejarah yang menyelubungi jalur lama Cadas Pangeran semasa Hindia Belanda, membuatnya dikenal sebagai jalan angker dan seram. Sebab konon, dalam pembangunannya, banyak memakan korban jiwa.

Salah satunya yang diutarakan oleh Beno (39), Warga Desa Cijeruk, Kecamatan Pamulihan, Sumedang. Dia tidak menyangkal jalan lama Cadas Pangeran memang sudah dari dulu terkenal menyeramkan. Bedanya, kalau dulu lantaran masih banyak binatang liar, bukan ke hal-hal berbau mistis.

"Jadi dulumah seram teh karena pohon-pohon masih banyak di sepanjang jalan dan warga yang melintas itu takutnya bukan sama jurig tapi sama binatang liar seperti ular," terang Beno yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan.

Bicara soal binatang liar, khususnya ular, sambung Beno, warga pun hingga saat ini masih banyak sering melihatnya.

"Kalau ular sanca besar saya pernah melihat bahkan warga pun sering lihat," terangnya.

Menurutnya, hal lain yang menyebabkan jalan Cadas Pangeran dikenal angker dan seram karena dulunya kawasan Cadas Pangeran pernah jadi tempat pembuangan mayat.

"Dulu mah saat saya masih kecil, sering denger kabar suka ada yang buang mayat di Cadas Pangeran ini, tapi kalau sekarang mah sudah tidak ada," ujarnya.

Beno menyebut ada satu tempat yang oleh sejumlah warga dijadikan sebagai tempat keramat. Tempat itu bernama Cadas Lawang.

"Cadas Lawang ini lokasinya tidak jauh jika ditempuh dari arah Sumedang, di sana terdapat batu Cadas yang ada tulisan prasastinya," terangnya.

Mulyana (39), warga lainnya, pernah mengalami hal mistis tepat di tanjakan pertigaan yang mengarah ke Desa Cijeruk. Bahkan hal mistis itu pun dialami juga oleh temannya.

"Saya entah secara kebetulan entah gimana, di sana saya pernah lihat sesosok pocong pas malam-malam, saya kira warga yang bercanda, tahu-tahu sosok itu menghilang pas saya perhatikan lebih lama," ucapnya.

"Saat itu teman saya tidak percaya sama saya, eh pas dia lewat ke situ, dia pun sama diperlihatkan sama sosok pocong itu," terangnya menambahkan.

Meski demikian, pengalaman mistis tersebut menjadi hal yang wajar dan ia anggap sebagai hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Adapun soal lokasi Cadas Lawang, ia pun membenarkan bahwa di sana terdapat sebuah patilasan.

"Di sana itu ada yang berbentuk kuburan tapi itu sebenernya patilasan, tapi saya sendiri tidak tahu itu tuh patilasan apa," tuturnya.

Mulyana menambahkan, sementara terkait soal ular besar, warga memang sering melihat binatang tersebut.

"Nah kalau untuk ular, binatang itu biasa terlihat di lokasi dekat aliran mata air Cilawas, lokasinya berada tepat di pertengahan jalan lama Cadas Pangeran," ucapnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "Ini Asep, Kades Viral Berambut Mohawk dari Sumedang"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA