Enggak Cuma di Karawang, Ular Naga Juga Ditemukan di Sumedang

Ular naga Jawa ditemukan di Gunung Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ular serupa itu pernah pula ditemukan di wilayah Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang.

"Saya pernah menemukan ular naga itu di daerah Kecamatan Situraja," kata Andri Reginaldi, pembina komunitas pencinta reptil di Sumedang bernama Komunitas Bangke Laut, seperti dikutip dari detikJabar.

Ular naga yang memiliki nama latin Xenodermus javanicus tersebut ditemukan Andri di kawasan sejuk, di ketinggian sekitar 600 mdpl (meter di atas permukaan laut).

"Ular naga yang ditemukan saat itu, di dekat-dekat air terjun yang memiliki suhu dingin karena dia membutuhkan kelembapan yang sangat tinggi," ujarnya.

Andri memaparkan ular jenis ini tingkat stresnya sangat tinggi. Bahkan, biasanya akan cepat mati jika dipelihara.

"Ular jenis ini jarang ada yang memelihara karena itu tadi mudah stres, paling dipelihara satu minggu mati," kata dia.

Meski begitu, menurutnya ada beberapa orang yang mungkin berhasil memeliharanya. Itu lantaran kondisi kandangnya sangat mendukung seperti habitat aslinya.

"Ular jenis ini hidup di dataran tinggi namun aktivitas atau sarangnya biasanya di lubang-lubang dekat aliran sungai atau yang bersuhu lembap," kata dia.

Andri menambahkan, Kabupaten Sumedang sebetulnya memiliki begitu banyak keragaman akan genetik ular. Seperti salah satunya ular king cobra leucistic.

"King cobra jenis ini berwarna putih dan harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah kalau dijual, ular ini termasuk sangat jarang ditemui tapi di Sumedang ada. Bahkan para pecinta reptil di luar Sumedang sangat kagum akan keberagaman genetik ular yang ada di Sumedang ini," kata dia.

Berita sebelumnya, Gunung Sanggabuana yang terletak di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang selain memiliki habitat macan tutul juga memiliki habitat ular naga.

Bukan ular naga bak di film dongeng atau seperti yang dimitoskan selama ini, reptil berdarah dingin bernama latin Xenodermus javanicus ini memilki ukuran relatif kecil. Ular ini juga tidak bisa menyemburkan api dan berbisa.

Tim Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) pertama kali menemukan ular ini pada akhir Oktober 2022. Ular itu ditemukan saat akan menelan katak di wilayah Curug Cikoleangkak di Puncak Sempur, Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

"Sebenarnya ular ini ditemukan tidak sengaja, dan sebelumnya saya sudah mencari keberadaan ular naga jawa ini sejak setahun yang lalu. Kami mencari sejak dari Curug Cipanunda di atas Kampung Tipar, yang ada di wilayah Karawang sampai di Curug Cimata Indung yang hutannya masuk wilayah Purwakarta," kata Kepala Divisi Konservasi Keanekaragaman Hayati SCF Uce Sukendar kepada detikJabar belum lama ini.

***

Artikel ini juga tayang di detikJabar. Selengkapnya baca di sini.

WWF Nilai Hukuman Penjara untuk Pemburu Liar Masih Terlalu Rendah

WWF Nilai Hukuman Penjara untuk Pemburu Liar Masih Terlalu Rendah