Turunkan ekspektasimu ketika mengunjungi Pura Lempuyang Bali. Apa lagi jika traveler mengunjunginya di saat musim hujan.
Pengalaman kami pada akhir tahun lalu, hujan mengguyur dari malam. Tapi kami tetap ke Pura Lempuyang yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali.
Hasilnya, kami hanya melihat Pura Lempuyang yang biasa saja. Karena hujan masih mengguyur hingga kami beranjak dari destinasi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Gateway to Heaven yang ingin kami lihat dari Pura Lempuyang hanya jadi gerbang biasa. Pemandangannya tidak seperti diunggah di media-media sosial.
Latar Gunung Agung tidak kami lihat. Karena, hanya ada awan mendung yang terlihat menutupi cakrawala di pagi itu.
Meski demikian, antrean foto di gerbang The Gateway to Heaven tetaplah membeludak. Ketika kami tiba sekitar pukul 09.00 WITA, antrean dengan nomor 138 yang kami dapatkan dengan baru setengah yang sudah difoto.
![]() |
Tentang Pura Lempuyang
Dari situs resmi Perpusnas, Pura Lempuyang Luhur merupakan bagian dari Sad Kahyangan Jagad atau merupakan satu dari enam tempat keramat dunia bagi umat Hindu Bali.
Jadi total ada tujuh pura utama di kompleks Pura Lempuyang. Pura terdekat dengan area parkir adalah Pura Penataran Agung Lempuyang.
Pura Lempuyang merupakan yang paling tua di Bali. Tidak hanya menjadi yang tertua, ternyata Pura Lempuyang merupakan salah satu dari tiga pura terbesar di Bali selain Pura Besakih dan Pura Ulun Danu Batur.
Pura yang berdiri di Puncak Gamongan, Bukit Bisbis ini kerap disambangi umat Hindu Bali untuk menyembah Ida Sanghyang Widhi Wasa. Secara filosofi, Pura Lempuyang Luhur juga menjadi pelinggih pesimpangan untuk Mpu Kuturan (arsitek penting konsep desa pakraman, kahyangan tiga serta bangunan suci berbentuk meru).
Bagi wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, keberadaan pura ini pun lebih dikenal lewat 'gerbang surga' yang terletak di bagian tertinggi pura. Untuk mencapai spot ini traveler harus berjalan mendaki melewati jalan di samping pura.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!