DOMESTIC DESTINATIONS
Betapa Sunyi Komplek Wisata Bojongsari, Sudah 3 Tahun Mati Suri

Sunyi menyelimut kala mendekat ke koplek wisata Bojongsari, Indramayu. Kesan horor terasa di area wisata yang sudah 3 tahun mati suri.
detikJabar menelusuri tempat wisata yang berada di Komplek Bojongsari, Kecamatan Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu pada Selasa (7/2/2023). Kondisinya teramat sepi. Nyaris ada denyut kehidupan di objek wisata itu. Adapun sesekali PKL yang mangkal sepanjang jalan kawasan tersebut.
Ada tiga spot wisata di kawasan tersebut di antaranya gedung IPTEK Mutiara Bangsa, wisata Waterboom dan air terjun buatan. Kondisinya sama-sama mati suri.
Gedung warna kuning yang bernama IPTEK Mutiara Bangsa masih terlihat cukup rapih. Namun, di dalamnya konon bangunan wisata edukasi berisi sumber ilmu pengetahuan dan teknik itu banyak mengalami kerusakan pada sarana infrastruktur gedung.
"Di Mutbang (Mutiara Bangsa) ini harus direnovasi dulu karena berat sih kerusakannya. Kemarin pernah mendatangkan konsultan katanya butuh Rp 4 miliar untuk renovasinya saja," kata Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dispara Indramayu, Ela Nurlaela Sari.
![]() |
Baca juga: Pulau Biawak, Bak Komodo dari Indramayu |
Selain gedung Mutiara Bangsa, kesan terbangkalai pun terlihat pada area wisata waterboom. Di halaman wisata kolam renang itu hampir dipenuhi rerumputan liar. Bahkan pohon-pohon yang rimbun menambah kesan horor menutupi wajah area tersebut. Hal itu setelah 3 tahun belakangan tidak lagi beroperasi.
Tak hanya terkesan horor, semak belukar yang tumbuh di halaman waterboom Bojongsari pun berpotensi menjadi tempat atau habitat hewan liar. Terlebih adanya kolam renang yang dipenuhi air bisa menjadi tempat hewan berkembang biak.
"Setelah dilihat di dalamnya sudah kayak tempat uka-uka saja. Karena tiga tahun tutup. Rumput aja sudah sepinggang terus kolam nya tuh kalau kering kan nanti merusak ya makanya masih ada air cuma jadi tempat beranak nya ular air," kata Ela menggambarkan isi waterboom yang kini tidak beroperasi.
![]() |
Bukan hanya itu, wisata air terjun buatan yang merupakan area yang baru jadi itu pun terlihat menyeramkan. Meski pagar terkunci rapat, namun sejumlah wahana permainan seperti kereta api monorel yang mandek terkesan angker dengan pemandangan ruang loket pintu masuk yang kosong.
Di tempat ini, kata Ela banyak terdapat wahana permainan. pengunjung selain bisa menikmati air terjun buatan juga bisa menikmati permainan seperti rollercoaster, kereta api monorel, ayunan hingga suasana taman yang nyaman untuk berkumpul.
"Kalau yang air terjun buatan ini kan masih baru, di tahun 2020 sempat di launching selama 2 hari terus tutup lagi karena Corona," jelas Ela.
Penyebab Mati Suri
Ela menyebut penyebab komplek wisata yang dibangun tahun 2006 ini sempat beroperasi. Namun kemudian terhenti kala pandemi COVID-19 menyerang tanah air.
"Namun ketiga objek wisata ini belum berjalan optimal. Memang wisata air terjun buatan itu masih baru ya dan sempat dibuka sebentar kan ada COVID-19," kata Ela.
Selain karena dampak COVID-19, utupnya ketiga objek wisata itu pun lantaran aturan retribusi.
Menurut Ela, peraturan daerah Indramayu nomor 3 tahun 2019 atau perubahan atas Perda nomor 2 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum, salah satunya mengatur pengelolaan obwis harus dilakukan oleh pemda dan tidak bisa di pihak ketiga kan. Sehingga, minimnya sumber daya manusia yang ada, pemda terpaksa membiarkan ketiga wisata itu mati suri.
"Itu objeknya retribusi, kalau retribusi artinya harus dikelola sendiri dari petugas, anggaran dan macam-macamnya. Nah kami itu tidak mampu terus terang saja karena keterbatasan SDM dan anggaran jadi akhrinya tutup saja sampai sekarang," jelas Ela.
Saat ini, Dispara masih menunggu DPRD Indramayu yang sedang menggodok peraturan daerah baru yang berkaitan dengan pengelolaan objek wisata milik pemerintah daerah. Nantinya, obwis milik Pemda bisa di pihak ketiga kan memakai aturan tersebut.
"Regulasi yang baru itu nanti objek wisata retribusi itu akan dicabut. Artinya objek di Indramayu bisa di pihak ketiga kan. Supaya memperingan kita kan," kata Ela.
---
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
Simak Video "Mengenal Seni Bujanggaan di Indramayu"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/sym)