Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 19 Feb 2023 14:10 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

11 Koleksi Benda Pos Jadul nan Unik di Pos Bloc Medan

Putu Intan
detikTravel
Koleksi museum Pos Bloc Medan
Foto: Koleksi Pos Bloc Medan (Putu Intan/detikTravel)
Medan -

Selain nongkrong, traveler juga dapat belajar sejarah di Pos Bloc Medan. Di sana terdapat museum yang menyimpan benda-benda pos sejak zaman Belanda.

Pos Bloc Medan dikenal sebagai tempat yang asyik buat anak muda untuk berkumpul. Menempati Gedung Kantor Pos berusia 111 tahun, traveler masih dapat menemukan jejak-jejak aktivitas pos masa lalu.

Misalnya di Pos House of Fame, traveler akan melihat barang-barang antik yang dulunya digunakan untuk menunjang kegiatan pengiriman barang. Di sana terdapat 11 barang yang kondisinya masih cukup baik meski usianya sudah ratusan tahun.

Berikut 11 benda koleksi di museum tersebut:

1. Sepeda

Saat memasuki Pos House of Fame, traveler akan langsung melihat sepeda tukang pos zaman dulu. Sepeda ini digunakan tukang pos mengantarkan surat mulai abad ke-20. Penggunaan sepeda ini membuat pengiriman surat jauh lebih cepat dan efisien.

Sepeda yang digunakan umumnya berjenis sepeda onthel. Ciri-ciri sepeda onthel adalah memiliki tingga frame 22 inchi atau 24 inchi dan memiliki ban depan serta belakang yang berukuran 28 inchi.

Pada bagian boncengan sepeda ini dipasang dua buah kantong dari kain kanvas yang diletakkan di sebelah kiri dan kanan. Fungsinya untuk menyimpan surat dan paket.

2. Bis Surat (Brievenbus)

Bus surat merupakan kotak penyimpanan surat sementara yang dimasukkan pengirim surat. Bis surat yang ada di Pos Bloc Medan ini berasal dari tahun 1829.

Surat di dalam bis surat ini diambil oleh petugas pos 3 kali dalam sehari. Biasanya ada jadwal tertentu untuk pengambilan surat ini.

Kotak surat tersebut awet karena terbuat dari bahan besi cor atau besi tuang. Tingginya mencapai sekitar 2 meter.

3. Timbangan Toledo

Timbangan Toledo di Pos Bloc Medan dibuat oleh Toledo Scale Company, Ohio U.S.A dan diimpor oleh N.V. Nationaal Kasregistered v/h C.H. Erk yang berkantor di Batavia Centrum.

Koleksi museum Pos Bloc MedanKoleksi museum Pos Bloc Medan Foto: Putu Intan/detikTravel

Timbangan Toledo tentu menjadi barang antik yang diproduksi dengan apik dan berkualitas. Selain itu, toledo ini menyimpan banyak cerita tentang budaya dan sejarah perkembangan perdagangan pada zaman kolonial Dutch East Indies di Indonesia.

Tahukah kamu, benda yang satu ini sangat diminati kolektor lho. Meski telah berusia ratusan tahun, kondisinya masih mulus dengan hanya sedikit karat, dan berbalut warna enamel putih orisinil yang mempesona.

4. Mesin Ketik Underwood

Sebelum adanya komputer, orang zaman dulu menggunakan mesin ketik atau mesin tik untuk menulis surat. Mesin ini dilengkapi dengan set tombol-tombol yang apabila ditekan membuat huruf dicetak di atas kertas. Kertas yang diketikkan diletakkan di sebuah rel pada mesin ketik.

Awal penemuan mesin ketik dimulai pada tahun 1870. Mesin tik ini terus berkembang hingga abad ke-20. Mesin ketik banyak digunakan oleh para penulis profesional dan pekerja di kantor.

5. Kalkulator Klasik Burrough

Zaman dulu, petugas pos menggunakan alat hitung yang disebut kalkulator buatan Burrough. Ini merupakan alat hitung manual dengan puluhan tombol berisikan angka berwarna hitam dan putih serta tombol operasi aritmatikanya.

Alat ini juga memiliki kotak logam berwarna cokelat tua. Kemudian ada juga penutup kunci plastik persegi.

Koleksi museum Pos Bloc MedanKoleksi museum Pos Bloc Medan Foto: Putu Intan/detikTravel

Di atas tombol angka terdapat tempat pita kertas yang bentuknya mirip mesin ketik jadul dan mesin kasir yang ada saat ini. Area tersebut dilengkapi juga dengan tepi bergerigi untuk merobek pita kertas.

Nantinya, apapun yang diketikkan dengan tombol akan tertulis di pita kertas, begitupun dengan hasil perhitungannya. Mesin ini diperkirakan diproduksi sekitar tahun 1950-1960an dan menggunakan kabel listrik sebagai sumber dayanya.

6. Timbangan Paket Besar

Timbangan ini digunakan untuk menimbang beratnya barang yang akan dikirim. Biasanya timbangan ini digunakan untuk pengiriman barang paket besar atau barang dengan beban hingga 100 kilogram.

7. Timbangan Berkel

Koleksi museum Pos Bloc MedanKoleksi museum Pos Bloc Medan Foto: Putu Intan/detikTravel

Timbangan Berkel diproduksi pada tahun 1951 dengan beban maksimal 3,2 kilogram. Kegunaanya untuk menimbang paket yang akan dikirimkan. Biasanya alat ini ditempatkan di samping petugas loket pos.

8. Mesin Perangko Satas

Ini merupakan mesin yang dipakai untuk mencetak atau mencap nilai prangko langsung di atas surat atau kartu pos. Dengan adanya alat ini, pengirim tak perlu lagi menggunakan prangko tempel.

Biasanya alat ini digunakan untuk men cap nominal nilai prangko, tanggal pengecapan, dan lokasi Kantorpos yang melakukan pengecapan.

Mesin ini diproduksi oleh SATAS (Société pour l'Affranchissement et le Timbrage Automatique système Sanglier) yang berasal dari Perancis. Mesin tersebut kemungkinan dibuat pada tahun 1930-1940an.

Société pour l'Affranchissement et le Timbrage Automatique système Sanglier dalam Bahasa Inggris berarti Company of Postage and Automatic Stamping System Sanglier atau dalam bahasa Indonesia adalah Perusahaan Prangko dan Stamping Otomatis Sanglier.

9. Check Writer Lion

Check Writer bermerek Lion ini diproduksi oleh Fukui Co. Ltd. yang berasal dari Jepang. Alat ini digunakan untuk mencetak nomor atau nilai pada bilyet giro. Alat ini juga biasa digunakan untuk mencetak nomor atau nilai pada blangko cek.

Bagian dari alat ini terdiri dari gagang yang bisa diputar, berisi angka dan simbol nomor cek. Lalu ada roll tinta, penjepit blangko cek yang dilengkapi dengan jalur kereta mirip pada alat mesin tik.

Cara menggunakannya, blangko cek diselipkan di antara roller dan badan alas seperti pada alat pembolong kertas, tepatnya dijepitkan pada alat penjepitnya.

Lalu gagang diputar sesuai dengan angka atau simbol yang hendak dicetak, baru dicap. Satu kali cap akan menggeser penjepit kertas ke kiri, memberi ruang baru untuk angka yang akan dicap selanjutnya.

10. Timbangan Pegas Salter

Timbangan pegas ini digunakan untuk menimbang berat paket ringan hingga sedang. Timbangan ini memiliki kapasitas untuk menimbang beban hingga 10 kg dan menggunakan pegas seperti timbangan pada umumnya.

Alas atau plat dudukan untuk paketnya terbuat dari bahan kuningan yang cukup kuat untuk menampung beban paket, membuatnya awet hingga puluhan tahun lamanya.

Diketahui ada beberapa timbangan di kantor pos dengan model serupa dan beragam ukuran timbangan, mulai dari timbangan 10 kilogram dan 35 kilogram. Biasanya timbangan pegas di Kantorpos memiliki warna badan hijau dengan pointer angka berwarna putih atau kuningan, tergantung bahannya.

Tidak diketahui kapan dan oleh perusahaan apa diproduksinya, namun jika dilihat dari bentuk dan merek yang sudah mulai pudar, sepertinya timbangan ini diproduksi oleh Salter, sebuah perusahaan alat rumah tangga terutama timbangan asal Inggris yang sudah ada sejak tahun 1760.

11. Mesin Cetak Data Nasabah BRADMA

Mesin Cetak Bradma digunakan untuk mencetak data nasabah, tepatnya Nasabah Giropos, berupa nama, alamat kantor dan nomor keanggotaannya.

Hadirnya mesin ini mampu menghemat pekerjaan karyawan di organisasi yang besar seperti perbankan serta Kantorpos dan Giro untuk mencetak atau merekap data-data nasabah.

Mesin yang populer dipakai tahun 1950-an ini memiliki dimensi cukup besar dan dioperasikan secara manual dengan daya utama menggunakan listrik.

Pada badan mesinnya terdapat addressograph berbentuk piringan, berfungsi sebagai pelabel alamat sesuai format yang sudah ada. Cara menggunakannya, tarik tuas yang akan menekan piringan/silinder yang berisi huruf atau angka. Jika sudah pas, cetak data yang diinginkan di atas plat logam.

Bradma atau lengkapnya Bradma Forbes & Company Limited sendiri merupakan perusahaan asal India yang berfokus pada produksi mesin grafir laser. Bradma adalah salah satu perusahaan tertua di dunia, sudah ada sejak 1767, dan didirikan oleh John Forbes dari Skotlandia yang membuka usahanya pertama kali di India.



Simak Video "Keseruan Aksi Panggung Hoobastank di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA