DOMESTIC DESTINATIONS
Yang Haram Dilakukan Saat Main ke Desa Baduy
Kampung adat Baduy jadi salah satu desa wisata yang populer didatangi sebagai destinasi akhir pekan. Demi adat, wisatawan yang datang harus taat peraturan.
Liburan ke Desa Kanekes bisa dibilang paket lengkap. Selain dapat pemandangan dan suasana yang jauh dari perkotaan, traveler juga bisa merasakan langsung kehangatan warga yang masih kukuh memegang erat adat. detikTravel beberapa waktu lalu mengunjungi kampung adat Baduy. Kunjungan ini merupakan bagian dari 'Road Trip Lintas Banten-Jawa Barat yang dilakukan detikcom dengan NEW MG HS'.
Tarif masuk ke desa ini hanya Rp 5 ribu saja per orang. Selain itu, traveler harus menyiapkan fisik dan stamina yang sip. Sebab, jalur menuju Baduy lumayan jauh dan jalurnya naik turun.
Perhatikan pula sejumlah aturan yang wajib traveler patuhi saat berkunjung di Desa Baduy.
Berikut peraturan bagi traveler saat berkunjung ke Baduy:
1. Haram berucap kotor
Treking di Desa Baduy paling asyik dilakukan bersama sahabat. Jalur trekking yang indah dan menantang akan membuat tubuhmu segar.
Namun, seringkali kata-kataan candaan kotor di tongkorongan juga ikut terbawa. Traveler diharapkan untuk selalu menjaga tutur kala berada di area Baduy.
Pokoknya, jangan ya!
2. Membawa minuman beralkohol
Desa adat Baduy tak hanya menerima wisatawan pulang pergi, tapi juga bisa menginap. Traveler bisa memilih untuk menginap di rumah warga atau rumah singgah (penginapan) milik kepala desa.
Selama berada di sana, traveler dilarang untuk membawa minuman alkohol. Entah menginap di Baduy dalam atau luar, alkohol tidak diperkenankan untuk dibawa.
3. Gitar
Yup, alat musik yang satu ini identik sebagai pembawa kehangatan ketika kumpul. Tapi, tidak dengan desa Baduy.
Traveler dilarang untuk membawa gitar, apalagi memainkannya. Selain berisik, gitar juga salah satu barang luar Baduy yang melanggar adat.
4. Mandi saat Maghrib dan tengah hari
Desa adat Baduy punya suasana asri nan segar. Air yang digunakan oleh warga datang langsung dari pegunungan dan sangat jernih.
Setelah treking dan beraktivitas, mandi jadi salah satu cara untuk menyegarkan tubuh. Namun ada dua waktu yang tidak boleh dipakai untuk mandi, maghrib dan tengah hari.
Sebagai warga adat yang menjaga keseimbangan alam, warga Baduy percaya bahwa dunia ini diisi oleh makhluk lain selain manusia. Jadi, mandi saat Maghrib (sekitar pukul 17.30-18.30) dan tengah hari dapat mengganggu makhluk lain dan ini melanggar adat.
5. Dilarang foto dan merekam
Menginap di Baduy Dalam jadi salah satu pengalaman hidup yang luar biasa. Namun, ada beberapa aturan ketat yang harus diikuti oleh wisawatan.
Traveler yang mau menginap di Baduy Dalam dilarang untuk mengabadikan kehidupan warga dan setiap jengkal perkampungan lewat foto maupun video.
Suku dalam ingin tetap hidup tanpa tersentuh perubahan zaman. Yang bisa dibawa pulang hanyalah kenangan.
6. Tidak boleh pakai sabun, pasta gigi dan shampo
Menginap di perkampungan Baduy Dalam artinya siap untuk mengikuti cara hidup warganya. Ini juga berarti siap untuk melepas semua atribut kenyamanan.
Salah satunya adalah mandi dengan menggunakan sabun dan shampo. Traveler hanya diperbolehkan mandi dengan menggunakan 'sabun' alami yang tumbuh di sana. Oh ya, pasta gigi juga tidak boleh ya!