Pendakian Gunung Slamet, Berikut Jalur Pendakian dan Tips Mendaki

Ni Kadek RatihMaheswari - detikTravel
Senin, 17 Apr 2023 08:32 WIB
Gunung Slamet. Foto: Vandi Romadhon
Jakarta -

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah. Simak selengkapnya untuk info karakteristik, jalur pendakian, dan tips mendaki Gunung Slamet.

Gunung Slamet adalah gunung berapi dengan tinggi mencapai 3.428 mdpl membuatnya menjadi gunung berapi tertinggi kedua di Provinsi Jawa Tengah. Posisi pertama dipegang oleh Gunung Semeru. Saat ini, Gunung Slamet masih memiliki kawah yang aktif, yakni kawah IV yang merupakan kawah terakhir aktif hingga level siagamedio pada tahun 2009.

Nama Gunung Slamet diberikan setelah berakhirnya kejayaan kerajaan Majapahit. Slamet diambil dari bahasa Jawa yang artinya membawa keselamatan. Sehingga keberadaan Gunung Slamet di Pulau Jawa sendiri sangatlah dikeramatkan agar dapat selalu memberikan keselamatan bagi penduduk pulau Jawa.

Gunung Slamet berlokasi di tengah Pulau Jawa. Kaki Gunung Slamet terbagi dalam 5 wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Sehingga, pendakian mencapai puncak dapat ditempuh dari berbagai pintu pendakian.

Jalur Pendakian Gunung Slamet

Gunung Slamet memiliki banyak titik jalur pendakian untuk ditempuh. Beberapa yang paling terkenal adalah jalur Bambangan, jalur Dipajaya, jalur Gambuhan, dan jalur Guci.

1. Jalur Bambangan

Pendakian via Bambangan terletak di Dusun Bambangan, Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Dilansir dari magmagama.ft.ugm.ac.id, saat melakukan registrasi sebelum pendakian, setiap pendaki wajib membayar Rp 20.000. Sebelum mendaki Gunung Slamet, pastikan agar persediaan air anda cukup karena sepanjang pendakian akan sulit untuk menemukan sumber mata air.

Dalam pendakian via Bambangan, terdapat 9 POS hingga mencapai puncak. Di beberapa pos pendakian seperti Pos 2, 5, 7 terdapat gubuk warga lokal yang menjual makanan dan minuman. Beberapa warung bahkan buka 24 jam non-stop untuk melayani para pendaki.

Sementara untuk membangun camp terdapat Pos 3, 5, 7. Semakin tinggi posnya, semakin tidak memungkinkan untuk membangun camp karena cuaca yang semakin dingin. Oleh karena itu manfaatkanlah waktu di pos-pos tersebut dengan maksimal untuk beristirahat sebelum akhirnya menempuh jalan yang lebih terjal untuk mencapai puncak.

Saat mencapai puncak, anda akan disuguhkan dengan hamparan padang lahar yang luas dan menakjubkan. Anda juga akan melihat kawah-kawah yang masih aktif bernama Segoro Warian dan Segoro Wedi. Selain itu, panorama Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Ciremai disertai dengan bentang Samudera Hindia dan Laut Jawa juga terlihat jelas jika cuaca sedang cerah.

Jika dikalkulasikan, pendakian menuju Puncak Gunung Slamet via Bambangan memakan waktu sekitar 8 jam. Sementara untuk turun dibutuhkan waktu sekitar 4 jam.

2. Jalur Dipajaya

Jalur Dipajaya merupakan lokasi pendakian dari kawasan lereng selatan Gunung Slamet yang terdapat di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Kalipagu. Dilansir dari laman stupala.org, terdapat beberapa destinasi wisata di area ini yang dapat dikunjungi, yakni Curug Gede, Curug Bayan, Curug Muntu, Curug Pengganti, DAM Jepang, Batur Lumpang, serta Pancuran Tujuh.

Perjalanan via Dipajaya kurang lebih sama seperti via Bambangan yakni terdapat 9 pos pemberhentian. Di sepanjang perjalanan para pendaki dapat melihat pemandangan alam yang indah, salah satunya adalah di pos 5 dengan pemandangan Gunung Sumbing dan Sindoro.

Total jarak keseluruhan yang ditempuh jika ingin mencapai puncak via basecamp Dipajaya adalah 5.520 meter atau 5 kilometer. Setidaknya untuk mendaki Gunung Slamet via Dipajaya anda harus mempersiapkan 2 hari waktu kosong hingga akhirnya turun gunung dan pulang ke rumah masing-masing.

3. Jalur Baturaden

Pendakian Gunung Slamet via Baturaden merupakan jalur pendakian dari Purwokerto. Baturaden terletak di bagian atas Purwokerto yang merupakan daerah kaki Gunung Slamet. Untuk mencapai titik pendakian, anda harus menuju Purwokerto kota terlebih dahulu dan kemudian berkendara menuju Baturaden

Pendakian via Baturaden hanya terdiri dari Pos 1, 2, 3, Plawangan, dan Puncak Surono. Di pos 1 dan 2 akan terdapat trek hutan pinus. Sampai di pos 3, anda akan mulai merasakan trek yang berat. Biasanya para pendaki akan mendirikan tenda di pos ini dan melanjutkan perjalanan menuju puncak keesokan harinya.

Berangkat dari Pos 3 menuju Plawangan, treknya relatif masih sama seperti di pos-pos sebelumnya. Hanya saja, anda akan bertemu lebih banyak pohon yang rimbun dengan semak-semak yang semakin tinggi. Setelahnya, anda akan menyusuri trek menuju puncak surono selama kurang lebih 2 jam perjalanan.

Jika ditotal waktu yang setidaknya diperlukan untuk mencapai puncak adalah 12 jam dengan 1 kali bermalam. Untuk perjalanan turun, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 7-8 jam.

4. Jalur Gambuhan

Dibanding jalur-jalur yang lain, pendakian Gunung Slamet via Gambuhan terbilang kurang populer. Biasanya, jalur ini digunakan oleh petugas Vulkanologi untuk memantau kawah Gunung Slamet. Jalur Gambuhan merupakan jalur utara yang lebih mudah dicapai dari arah Tegal.

Dari desa Gambuhan, anda akan berangkat naik menuju Pos Vulkanologi. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Dusun Karang Sari. Pendakian akan dimulai dari dusun ini melalui hutann pinus menuju Pondok Buncis selama kurang lebih 30 menit. Anda dapat beristirahat dan mengambil air di pondok ini.

Perjalanan dilanjutkan ke Pondok Gribig selama 1 jam. Kemudian menuju Pondok Pakis yang kurang lebih memerlukan 1,5 jam perjalanan. Jalanan semakin menanjak menuju Penatus, lalu Pondok Gua dengan estimasi waktu kurang lebih 2,5 jam. Perjalanan dilanjutkan menuju batas pasir sisa letusan bernama Samyang Wenang selama 1 jam.

Mulai dari sini, perjalanan akan semakin curam, berpasir, dan berbatu, sehingga harus sangat berhati-hati. Setelah 1,5 jam perjalanan, anda akan sampai di gigir kawah dan 30 menit lagi untuk mencapai puncak Gunung Slamet. Sehingga diperlukan sekitar 7-8 jam pendakian hingga mencapai puncak dan 4-5 jam untuk kembali ke Gambuhan.

Tips Pendakian

Gunung Slamet merupakan gunung yang sangat menantang untuk ditaklukan. Jalur manapun yang digunakan, para pendaki harus melewati jalur yang terjal dan curam. Belum lagi Gunung Slamet sering dikatakan keramat, sehingga setiap pendaki haruslah menjaga tata krama saat melakukan pendakian.

Beberapa tips berikut akan sangat berguna bagi Detikers yang ingin mendaki Gunung Slamet:

  1. Pilihlah hari dengan cuaca yang cerah dan bagus, usahakan jangan waktu musim hujan
  2. Latihan fisik setidaknya seminggu sebelum hari H pendakian.
  3. Mempersiapkan tim pendaki dan perlengkapan yang akan dibawa dengan matang jangan sampai ada yang terlupakan
  4. Membentuk tim dengan jumlah 5-8 orang. Setidaknya jika ingin berangkat bertiga, usahakan 1 orangnya sudah berpengalaman
  5. Utamakan Keselamatan, gunakanlah pakaian dan kelengkapan khusus untuk mendaki gunung
  6. Bawalah makanan dan minuman secukupnya
  7. Jangan membuang sampah sembarangan
  8. Sebaiknya mulai mendaki saat pagi hari pukul 10.00-13.00 atau malam hari pukul 18.00-19.00.
  9. Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung

Demikianlah jalur pendakian serta tips mendaki Gunung Slamet. Sebagai upaya persiapan, anda bisa mencatat beberapa poin di atas untuk diterapkan saat pendakian. Ingat, utamakanlah keselamatan!



Simak Video "Video: Saykoji Bagikan Tips Perlengkapan Buat Mendaki Gunung"

(row/row)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork