Pecinta buku bakal betah berlama-lama di destinasi satu ini. Lokasinya ada di Kotagede, tepatnya di Jalan Mondorakan No.5, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Di dalam kawasan bernama nDalem Natan Royal Heritage, ada sebuah toko buku dengan nuansa vintage yang nyaman.
Toko buku ini biasa disebut Toko Buku Natan. Toko itu dibuka sejak 2019 dan berdiri di dalam bangunan cagar budaya yang telah ada sejak tahun 1857. Nasir Tamara, pemilik toko buku, membeli bangunan itu setelah bangunan terdampak gempa dan harus direnovasi.
Sebenarnya toko buku ini termasuk dalam kawasan museum yang memamerkan koleksi-koleksi peradaban Jawa seperti perhiasan, lukisan, hingga alat masak yang dikumpulkan secara pribadi oleh pemiliknya. Untuk melihat koleksi museum lebih lengkap di bagian dalamnya, traveler harus membayar biaya masuk sebesar Rp 50 ribu yang sudah termasuk dengan welcome drink.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu kawasan ini juga memiliki penginapan di bagian dalamnya dan sebuah kafe yang bisa traveler jadikan tempat untuk membaca buku yang sudah dibeli di Toko Buku Natan.
![]() |
Kawasan museum sudah lebih dulu ada sekitar 10 tahun dibandingkan dengan toko buku yang baru dibuka 4 tahun ini. Nasir memutuskan untuk membuka toko buku karena kesukaannya dengan buku dan ia sendiri merupakan seorang penulis buku.
"Karena saya suka buku, senang baca buku dan penulis buku. Itu buka saya dua 'Demokrasi di Era Digital' sama 'Kemanusiaan Pada Masa Wabah Corona'. Saya udah nulis 100 an buku, sejak masih mahasiswa," kata Nasir.
Saat memasuki kawasan nDalem Natan Royal Heritage, Toko Buku Natan berada sebelah kiri dari pintu masuk. Pintu-pintu kayu panjang dengan meja dan kursi di depannya memberikan kesan rumah Jawa zaman dahulu yang kuat.
Traveler akan dapat melihat berbagai macam buku yang dijual di sini. Ada buku berbahasa Inggris dan Indonesia, ada pula novel-novel Indonesia yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris yang biasanya dibeli oleh turis asing.
"Kita lebih banyak buku yang sosial budaya, tapi ada juga buku-buku materi yang dari luar negeri, ada kayak buku fashion, arsitektur, dan novel-novel terbaru juga, buku puisi, sama sejarah," kata Bima Ikrar, staf yang menjaga dan mengelola toko buku.
![]() |
Suasana di dalam toko buku ini tenang dengan arsitektur bangunan yang masih asli khas tradisional Jawa hingga memberikan kesan vintage, tidak heran banyak pengunjung yang tidak hanya membeli buku tapi juga berfoto dan membuat konten video di sini.
Di bagian luar toko buku, ada halaman dan pendopo yang digunakan pengunjung sebagai tempat membaca buku sambil menikmati hidangan kafe yang berada tepat di depan toko buku. Suasananya begitu asri dan bisa membuat traveler merasa seperti sedang pulang ke rumah nenek.
Traveler bisa membeli buku-buku di sini dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan buku-buku di pasaran, traveler juga tidak perlu khawatir karena semua buku yang dijual merupakan buku original, toko buku ini sudah bekerja sama dengan beberapa penerbit.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia