Berkunjung ke Solo tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Pura Mangkunegaran. Kompleks keraton ini kediaman resmi dari Adipati Mangkunegara yang juga menyimpan peninggalan-peninggalan Kadipaten Mangkunegaran dan kebudayaan Jawa.
Pura Mangkunegaran ini berada di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pura Mangkunegaran didirikan pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I, namun dulunya hanya berupa bangunan kecil. Baru pada 1815 direnovasi dan ditambah bagian-bagian baru sehingga jadi lebih luas.
Untuk masuk ke sini, setiap pengunjung hanya perlu membayar sebesar Rp 30 ribu saja, kemudian akan langsung disediakan pemandu tur. Satu pemandu tur bisa membawa rombongan ataupun satu orang saja dengan bayaran seikhlasnya. Pengunjung diminta untuk memakai pakaian sopan, tidak diperkenankan memakai celana atau rok pendek.
Tur dimulai dengan mendatangi Pendopo Agung, masuk ke sini pengunjung harus melepas alas kaki terlebih dahulu. Di depan dan belakang pendopo terdapat patung singa berwarna emas yang disebut untuk penjagaan pendopo.
Di dalam pendopo ini juga ada beberapa gamelan yang masih dimainkan sampai sekarang, pengunjung bisa melihat pertunjukan gamelan yang disertai latihan menari setiap hari Rabu jam 11.30 WIB di sini.
Menurut pemandu tur Pura Mangkunegaran, ada satu mitos yang cukup dipercayai di pendopo ini. Yaitu, keinginan bisa terwujud jika bisa memeluk pilar utama pendopo.
"Mitosnya itu terdapat di pilar utama yang besar di tengah ini, nah itu kalau kita meluk tangannya bisa nyatu, keinginannya bisa terwujud. Jadi yang ada mitosnya cuma 4 di tengah ini aja, kalau yang lainnya enggak," katanya.
Tepat di depan pendopo ada Pringgitan, di sini terpasang foto-foto para Mangkunegara dan keluarga mereka. Di sini terdapat ruangan bernama Ndalem Ageng yang tidak boleh dimasuki oleh para pengunjung. Ruangan ini biasanya dibuka pada upacara adat tertentu.
Di dalam ruangan ini terdapat Krobongan yang sakral karena dianggap sebagai tempat pertemuan Dewi Sri yang merupakan dewi kesuburan dengan suaminya, Dewa Sadono, jadi Krobongan merupakan tempat raja untuk mendapatkan keturunan sejati.
"Dulu tempat ini boleh dimasuki wisatawan, jadi bisa lihat koleksi-koleksi di dalam. Tahun ini Juni sudah ditutup karena kebijakan dari Kanjeng Gusti karena beliau beranggapan kalau tempatnya masih sakral, takutnya dimasuki banyak orang nilainya jadi turun," jelas pemandu tur lagi.
Di sebelah Pringgitan ini merupakan tempat tinggal keluarga Mangkunegara yang merupakan area privat sehingga pengunjung tidak boleh masuk ke area tersebut.
Namun tur ini akan membawa pengunjung ke area taman cantik dengan atap kaca serta kursi-kursi berwarna putih. Di sini juga ada galeri foto keluarga Mangkunegara dan tempat bersantai para putri Mangkunegara.
Terakhir, pengunjung bisa melihat area jamuan tempat menerima tamu-tamu penting dan area makan keluarga yang hanya digunakan pada saat tertentu saja karena sekarang masih dibuka untuk wisatawan kunjungi.
Area ini berada di bagian belakang kawasan Pura Mangkunegaran, bangunannya terlihat elegan dengan dinding kaca transparan dan air mancur di depannya. Kesan mewah didapatkan dari kursi-kursi dan pernak pernik yang dipoles dengan warna emas.
Pencinta wisata bersejarah pasti akan betah datang ke sini. Pengunjung boleh datang ke sini tanpa reservasi, Pura Mangkunegaran buka setiap hari jam 09.00 - 15.00 WIB.
Baca juga: Tren Baru di Solo, Pasar Kembang Date |
Simak Video "Perhatian! Aturan Penting saat Mengunjungi Pura Mangkunegaran Solo"
(fem/fem)