Bagi traveler yang sedang berburu barang antik, ada satu tempat di Solo yang wajib didatangi. Namanya Pasar Triwindu.
Lokasi Pasar Triwindu tidak jauh dari Pura Mangkunegaran, cukup berjalan lurus sedikit dari gerbang Pura Mangkunegaran. Dari gerbang itu, Pasar Triwindu berada di sebelah kiri jalan.
Di sini traveler akan melihat bangunan cukup besar dengan tanda bertuliskan 'Pasar Triwindu' di depannya. Dari depan sudah terlihat barang-barang jualan beberapa pedagang yang dipajang sepanjang pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar ini diresmikan pada tahun 2011 oleh Walikota Surakarta saat itu, Joko Widodo. Pasar ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1939 pada masa pemerintahan Mangkunegara VII, dibangun untuk merayakan kenaikan takhtanya yang ke 24. Istilah 24 tahun ini sering juga disebut tiga windu atau tri windu.
Menyusuri bagian dalam pasar ini terasa seperti menyusuri lorong waktu pada zaman-zaman kakek dan nenek dahulu. Setiap kios pada terisi dengan barang-barang dari penjual yang berbeda.
![]() |
Barang-barang antik yang dijual ada beragam pilihannya, ada peralatan rumah tangga seperti piring-piring dan gelas kuno, rangkaian lampu gantung peninggalan zaman penjajahan, mainan tradisional, dan keris-keris.
Ada pula uang-uang kertas dan koin lama, televisi dan radio, patung, mesik ketik, koleksi keris, batik, hingga berbagai jenis kerajinan Jawa. Harga yang ditawarkan bisa mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.
Namun selain barang antik, pasar ini juga menjual kerajinan-kerajinan baru yang tetap sesuai dengan suasana pasar. Barang-barang di sini biasanya didapat dari pengoleksi dan pengrajin.
"Ada yang nyetor barang biasanya, barang yang udah dijual kolektor gitu kalau barang lama. Kalau barang baru itu ada perajinnya sendiri," kata salah satu penjual.
Pasar Triwindu ini cukup menarik minat wisatawan terutama para kolektor barang antik dari luar kota yang mau datang jauh-jauh ke sini untuk melihat barang secara langsung. Saat datang ke sini, beberapa turis luar negeri juga terlihat berkeliling melihat barang.
"Tau tempat ini dari teman sesama kolektor juga, kebetulan saya baru mulai koleksi uang lama. Jadi mumpung ada day off saya coba ke sini, dari Balikpapan," kata Hedi, salah satu pengunjung.
Selain para kolektor, pengunjung-pengunjung di sini juga banyak yang datang untuk sekadar melihat-lihat dan mengambil gambar karena lorong-lorong sempit pasar ini cukup populer untuk menghasilkan spot foto bergaya vintage. Namun, tentunya harus izin terlebih dahulu pada penjual di sekitar agar tidak mengganggu proses transaksi di pasar.
Pasar Triwindu ini buka mulai buka pada jam 09.00 - 16.00 WIB. Lokasinya ada Jalan Diponegoro, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak